News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ritual Kungkum Mewarnai Tradisi Malam Satu Suro di Bendan Dhuwur

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana panggung hiburan di acara perayaan Malam Satu Suro di Bendan Duwur, Gajahmungkur, Kota Semarang, Sabtu (30/8/2019) malam.

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Ribuan orang beramai-ramai mengunjungi sepanjang Jalan Menoreh Timur IV, Bendan Dhuwur, Gajahmungkur, Kota Semarang, tepatnya di sekitaran Tugu Soeharto, Sabtu (30/8/2019) malam.

Mereka datang di acara Gebyar Tahun Baru 1441 Hijriyah 2019, perayaan 1 Muharram atau lebih sering dikenal di Jawa dengan Malam Satu Suro.

Keramaian ada di beberapa titik, yaitu di Tugu Suharto, di sungai tempat pertemuan antara Kaligarang dan Kali Kreo dan di jembatan di atas tugu.

Di sana tersaji berbagai macam kuliner dan lapak yang menjual barang-barang sehari-hari.

Terdapat juga sebuah panggung hiburan bernuansa Islam yang berada di sebelah SPBU Sampangan Baru.

Keramaian itu berlangsung hingga larut malam.

Suasana panggung hiburan di acara perayaan Malam Satu Suro di Bendan Duwur, Gajahmungkur, Kota Semarang, Sabtu (30/8/2019) malam. (Istimewa)

Menurut seorang panitia penyelenggara yang juga pengurus LPMK setempat, Didot Supardi, acara rutin tahunan itu bertujuan untuk menghilangkan kesan mistis Malam Satu Suro oleh sebagian orang.

"Isi acara lebih bersifat Islami karena kami ingin mengubah mindset orang-orang bahwa ini bukan kegiatan yang berbau mistis," ujarnya kepada Tribunjateng.com.

Pihaknya berupaya akan menjadikan event tersebut menjadi salah satu destinasi wisata religi di Kota Semarang.

"Ada penampilan rebana, pengajian anak-anak, kemudian makanan-makanan dan lapak dari para pengusaha yang tempatnya kami sediakan," imbuhnya.

Selain perayaan itu, terdapat juga ritual di sekitar Tugu Soeharto, yaitu kungkum atau berendam.

Pada tradisi itu, orang-orang yang kebanyakan berasal dari luar wilayah itu akan berendam di aliran air tempat pertemuan Sungai Kaligarang dan Kali Kreo yang biasa disebut Tempuran.

"Tradisi kuno memang masih ada di sini, khususnya untuk orang yang masih punya kepercayaan tertentu atau Kejawen," ungkap Supardi.

"Tujuannya masing-masing sesuai kepercayaan, misalnya mencari berkah atau koreksi diri," lanjutnya.

Warga yang kungkum dimulai sekitar pukul 22.00 hingga 3.00 WIB. (tribunjateng/rez)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Perayaan Malam Satu Suro di Bendan Dhuwur Semarang, Ada Tradisi Berendam di Tugu Soeharto

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini