News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kecelakaan Maut di Tol Cipularang

Mengenal TAA, Metode yang Digunakan Kepolisian untuk Analisis Penyebab Kecelakaan Maut Cipularang

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah dump truck Mitsubishi Colt Diesel terbakar dan gosong dalam kecelakaan di Tol Cipularang, Senin (2/9/2019). Laka ini melibatkan 21 kendaraan.

Mengenal Traffic Accident Analysis (TAA), Metode yang Digunakan Kepolisian untuk Analisis Penyebab Kecelakaan

TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang kilometer 91 Senin (2/9/2019)melibatkan 20 kendaraan.

Dalam insiden kecelakaan tersebut, 8 orang dinyatakan meninggal dunia dan 3 orang mengalami luka berat dan 25 orang luka ringan.

Sebanyak tujuh korban meninggal dunia, tiga korban luka berat, dan 21 korban luka ringan, berada di Rumah Sakit Thamrin.

Sementara satu korban meningggal dunia lainnya berada di Rumah Sakit Siloam.

Untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut, polisi akan menganalis menggunakan metode Traffic Accident Analysis (TAA).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pihak kepolisian tak mau terburu-buru dan akan memastikan penyebabnya melalui hasil TAA.

"Penyebabnya nanti dilihat dari hasil analisa TAA-nya dulu. Kita enggak boleh buru-buru karena dari TAA, kita gunakan analisis dan secara ilmiah baru diketahui, apakah penyebab tunggal atau ada penyebab lainnya," ungkap Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca: Cerita Korban Kecelakaan Maut Tol Purbaleunyi, Lecet hingga Bus Utuh di Antara Kendaraan Terbakar

Baca: FAKTA Terbaru dan Kronologi Ngerinya Kecelakaan Maut di Tol Cipularang hingga Ada Mobil Terbang

Lantas apa itu Traffic Accident Analysys (TAA) ?

Mengutip dari laman ditgakkumkorlantas.org, Traffic Accident Analysys (TAA) adalah proses rekonstruksi terjadinya kasus kecelakaan.

TAA dilakukan bertujuan untuk memperoleh informasi berupa kronologi, pola kejadian, informasi teknis, kondisi infrastruktur, kondisi pelaku kecelakaan baik secara fisik atau mental.

TAA diperlukan untuk tujuan memperoleh kebenaran informasi tentang sebab sebab terjadinya kecelakaan.

Dalam berbagai situasi kecelakaan, metode tersebut seringkali digunakan oleh jajaran kepolisian dengan menggunakan alat yang canggih.

Dalam pelaksanaan TAA, penggunaan teknology yang tepat dan modern sangat membantu dalam penggalian informasi sehingga diperoleh informasi yang benar benar akurat.

Alat yang digunakan bisa menganalisis sebelum, sesaat hingga setelah kecelakaan terjadi dalam bentuk animasi 3D.

Caranya dengan melihat bekas tabrakan dan pengereman, serta posisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di tempat kejadian.

Hasil dari TAA dapat dikembangkan untuk tujuan lain dalam penyelesaian permasalahan yang terkait kecelakaan.

Hasil TAA juga dapat menjadi bahan edukasi kepada masyarakat yang kesemuanya bermuara pada upaya menurukan angka kecelakaan serta menekan tingkat fatalitasnya.

Baca: Kapolda Jawa Barat Ungkap Kendaraan Paling Depan yang Diduga Sebabkan Kecelakaan di Tol Cipularang

Baca: Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Ini Kata Penumpang Truk yang Diduga Jadi Pemicu Tabrakan

Video Detik-Detik Kecelakaan

Video detik-detik kecelakaan maut di Tol Cipularang yang di unggah di media sosial Facebook, menjadi viral.

Kecelakaan maut yang terjadi di Tol Cipularang, tepatnya di ruas Bandung arah Jakarta pada Senin (2/9/2019) siang.

Dalam kecelakaan maut di Tol Cipularang ini mengakibatkan sebanyak 20 kendaraan, baik mobil, truk dan bus saling bertabrakan.

Sebuah akun Facebook bernama Antonius Yuliyanto, mengunggah dua buah video yang memperlihatkan detik-detik terjadinya kecelakaan di Tol Cipularang.

Pada video pertama, memperlihatkan seseorang tengah merekam video sebuah truk berwarna hijau sedang terguling.

Tampak, truk hijau yang membawa pasir itu terguling di tengah-tengah jalan Tol Cipularang dan membuat beberapa mobil dan bus berhenti.

Tak lama kemudian, dari arah Bandung, nampak sebuah truk yang melaju kencang.

Diduga, truk hijau tersebut mengalami rem blong, sehingga menabrak kendaraan yang berada di depannya dan mengakibatkan kecelakaan beruntun.

Hal inilah yang membuat kecelakaan maut di Tol Cipularang kilometer 91 terjadi.

Petugas mengevakuasi kendaraan dan korban kecelakaan beruntun maut di Tol Cipularang KM 92, Purwakarta, Jabar, Senin (2/9/2019). Sebanyak 20 mobil terlibat dalam kecelakaan beruntun yang menelan korban jiwa 9 orang tersebut. (TRIBUN JABAR/ERRY CHANDRA)

Baca: Video Detik-detik Kecelakaan Tol Cipularang, Perekam Panik Saat Truk Tabrak Mobil Sampai Terbakar

Baca: Fakta Tol Cipularang, Tempat Kecelakaan Beruntun yang Libatkan 21 Kendaraan

"Astaghfirullahaladzim, astaghfirullahaladzim," ujar seorang pria di dalam video.

Gas, gas, gas, kebakar udah gas, gas," ujar seorang pria lain di dalam video.

"Wah apinya menyambar gitu tuh tadi tuh," ujar seseorang pria lainnya.

Dalam video kedua, masih dengan perekam yang sama, memperlihatkan sebuah mobil sedan berwarna hitam tampak ringsek akibat tabrakan tersebut.

Selain mobil sedan hitam yang belum diketahui jenisnya tersebut, nampak mobil Toyota Avanza juga menjadi korban tabrakan ini dan sebuah mobil terlentang di tengah jalan.

"Nah makanya kan, bawa mobil itu harus hati-hati," ujar pria di dalam video tersebut.

"Baru nih kita lewat di jalur ini nih, mobil truk tanah ga ada rem langsung kebakaran, meledak," ungkap pria tersebut.

Berikut video dan keterangannya:

"Ternyata gini kejadian kecelakaan siang tadi, mobil-mobil lagi pada antre karena ada truk tanah terguling, dari arah belakang ada truk lagi yang sepertinya rem blong ngehajar mobil yang sedang antre," tulis akun Facebook bernama Antonius Yuliyanto.

(Tribunnews.com/Tio/Whiesa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini