TRIBUNNEWS.COM, SEKADAU - Masyarakat Kabupaten Sekadau dihebohkan dengan penemuan kerangka di Jalan Abadi, di belakang Pasar Baru, Kabupaten Sekadau.
Namun hingga saat ini pihak Polres Sekadau masih belum dapat memastikan kerangka tersebut.
"Kita belum bisa pastikan itu kerangka manusia atau bukan, karena masih dalam lidik," ujar Kasat Reskrim Polres Sekadau, Iptu M Ginting, Sabtu (28/9/2019).
Saat ini tulang belulang tersebut masih dilakukan autopsi, sehingga diperoleh kepastian akan tulang belulang tersebut.
"Kita bisa pastikan jika nanti hasil autopsinya sudah keluar," kata kasat.
Baca: Kasus Makin Panas, DM Dibongkar, Bebby Fey Akui Tak Punya Foto Bareng Atta Halilintar, Ini Alasannya
Kerangka Manusia Tanpa Kepala
Pekerja proyek revitalisasi Alun-alun Kejaksan Cirebon menemukan sejumlah benda aneh ketika tengah bekerja yakni kerangka manusia tanpa kepala, sumur, gapura, batu bata berukuran besar, dan guci abu.
Benda tersebut ditemukan kira-kira empat meter di bawah permukaan tanah.
Awalnya, pekerja sedang melakukan tahap pengerjaan basement untuk proyek revitalisasi Alun-alun Kejaksan.
Kontraktor PT Inti Cipta Sejati, Heru mengatakan benda aneh tersebut tidak dirusak oleh pihaknya.
Ia hanya menggeser kerangka manusia tanpa kepala tak jauh dari tempat penemuan.
"Semuanya masih ada di lokasi, tidak kami apa-apakan," ucap Heru saat ditemui di Alun-alun Kejaksan, Kota Cirebon, Rabu (18/9/2019).
Pihaknya harus menggeser kerangka manusia tanpa kepala karena tempat penemuan tulang belulang itu akan dicor.
"Ditemukannya saat kami menggali untuk pembuatan basement Alun-alun Kejaksan," katanya.
Benda-benda yang ditemukan juga tak diubah bentuknya oleh pihak kontraktor.
Baca: Mengintip Aktivitas Eva Kusuma Sundari dan Fahri Hamzah Berbenah Siap Tinggalkan Gedung DPR RI
"Enggak banyak yang kami lakukan karena memang enggak terlalu paham juga," ujarnya.
Lokasi penemuan kerangka manusia tanpa kepala itu diduga merupakan kuburan zaman dulu.
Hal tersebut diungkapkan oleh arkeolog Cirebon, Dedy S Mushasi.
Ia merujuk penemuan kendi abu dan kerangka manusia namun hal tersebut belum dapat dipastikan karena hanya sebatas indikasi awal.
Dedy meminta agar proyek revitalisasi Alun-alun Kejaksan dihentikan sementara.
Ia menduga benda-benda yang ditemukan kontraktor dalam proyek itu merupakan benda kuno dan masuk kategori cagar budaya.
Lulusan Jurusan Arkeologi Udayana Bali itu pun mengimbau pihak kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut berkoordinasi dengan pihak terkait terutama di bidang cagar budaya.
"Jika ada indikasi yang mengarah ke sana, maka harus cepat ditindaklanjuti karena ini berkaitan dengan penyelamatan cagar budaya," ujar Dedy S Mushasi kepada Tribun Jabar, Rabu (18/9/2019).
Selain itu, pihaknya menilai seharusnya tim cagar budaya Kota Cirebon bertindak cepat untuk mengumpulkan data di lapangan.
Terutama setelah adanya temuan benda-benda tersebut di Alun-alun Kejaksan.
Baca: Pernyataan Sikap ACT terhadap Peristiwa Kemanusiaan di Wamena #SayaPeduliWamena
"Langkah kontraktor yang tidak memindahkan temuan itu sudah benar," ujar Dedy S Mushasi.
Pasalnya, agar kondisi artefak yang ditemukan tetap di berada di tempatnya dan memudahkan proses pengumpulan data tim cagar budaya.
Dedy mengimbau agar sebaiknya temuan tersebut segera dilaporkan ke instansi terkait yakni, Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (DKOKP) Kota Cirebon.
"Bisa juga langsung ke Balai Arkeologi di Bandung atau Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Serang," kata Dedy S Mushasi.
Ia mengatakan, hal-hal mistis yang biasa dikaitkan dalam penemuan benda kuno hanyalah pola pikir masyarakat yang membangunnya.
Menurut dia, temuan kerangka manusia tanpa kepala dalam proyek revitalisasi Alun-alun Kejaksan sebenarnya merupakan hal yang biasa terjadi.
Pasalnya, temuan kerangka utuh maupun tidak merupakan hal yang lumrah pada jejak arkelogis.
"Saat ada kabar temuan kerangka manusia tanpa kepala, opini masyarakat langsung menggiring ke hal-hal mistis," ujar Dedy S Mushasi.
Baca: Yuyu Ajak Berhubungan Usai RG Mandi, Hal Sama Dilakukan Putranya Itu Terhadap NP Sebelum Membunuhnya
Hindari Hal Negatif
Kontraktor PT Inti Cipta Sejati, Heru, mengimbau para pekerja tetap fokus dan menghindari hal-hal negatif.
"Bagaimanapun kita kan tujuannya baik, bukan mau merusak," kata Heru saat ditemui di Alun-alun Kejaksan, Jl Kartini, Kota Cirebon, Rabu (18/9/2019).
Ia juga berpesan agar para pekerja tidak bergunjing atau mengucapkan kata-kata negatif saat bekerja.
Terlebih pasca temuan benda-benda yang hingga kini masih belum diketahui asal-usulnya itu.
Hal tersebut, menurut dia, telah disampaikan kepada semua pekerja yang terlibat dalam proyek revitalisasi alun-alun itu.
"Progresnya berjalan sesuai yang telah direncakanan dari awal," ujar Heru.
Menurut dia, selama hampir dua bulan proyek revitalisasi itu berjalan belum ada hal-hal mistis yang ditemukan sehingga menghambat proses pekerjaan.
Karenanya, ia mengingatkan agar para pekerja untuk selalu berdoa setiap harinya terutama ketika mulai bekerja.
"Tentunya agar semua pekerjaan bisa berjalan lancar sesuai rencana," kata Heru.
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul BREAKING NEWS - HEBOH Rangka Manusia di Belakang Pasar Baru Sekadau