Orang tua dan pihak sekolah dihimbau untuk rutin melakukan razia atau pengecekan ponsel dari masing-masing anak.
"Ya, ini bisa saja adminnya ini berniat jahat karena mau merusak anak-anak.
Mungkin mau kasih pancingan makanya ada yang nge-share video porno.
Mana tahu dari anak-anak ini ada yang bisa ngeshare video porno yang dibuat sendiri," kata Rafles.
Kasus ini terungkap akibat adanya pelajar yang mau ikut aksi demo mahasiswa.
Saat itu pihak kepolisian dan TNI melakukan sweeping untuk menghentikan agar pelajar tidak gabung dan ikut-ikutan demo.
Diberitakan sebelumnya, Polsek Tanjungmorawa mengamankan puluhan pelajar yang hendak ikut unjuk rasa bersama mahasiswa di Medan akhir pekan lalu.
Dari tindakan ini, kepolisian pun mendapati sebuah grup WhatsApp berbagi video porno yang populer di kalangan pelajar di Deliserdang.
"Kasusnya sudah ditangani Reskrim Polres sekarang ini, mau dibongkar semua itu.
Grup what's app nya itu namanya "bobok yuk".
Anak SMP yang tergabung di grup itu enggak ditahan karena masih anak-anak," Kapolsek Tanjungmorawa AKP Ilham Harahap pun membenarkannya, Selasa, (1/10/2019).
Ilham menceritakan, terungkapnya grup WA porno bermula ketika pihak kepolisian bersama dengan TNI melakukan sweeping.
Baca: Ussy Sulistyawati Sebut Andhika Pratama Sempat Enggan Bertemu Mantan Suami, Bongkar Hubungannya Kini
Baca: Sisa Gas Air Mata Masih Terasa di Pejompongan, Warga Bagikan Air kepada Pengendara yang Melintas
Petugas mengamankan 67 pelajar yang berencana ke Medan untuk bergabung dengan mahasiswa yang dikabarkan hendak berunjukrasa.
"Kami cek HP-nya semua.