TRIBUNAMBON.COM - Untuk kedua kalinya, Irjen Paulus Waterpauw menjabat sebagai Kapolda Papua setelah sebelumnya sempat memegang posisi yang sama pada tahun 2015.
Masuk saat situasi keamanan di sejumlah daerah terganggu, Paulus memilih langsung menjalankan tugasnya di lapangan sebelum dilakukan prosesi pedang pora.
Pada Selasa (1/10/2109), didampingi Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Irham Waroihan, Komandan Lanud Silas Papare Jayapura, Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso, Paulus mengunjungi empat titik pengungsian di Jayapura yang saat ini ditinggali pengungsi dari Wamena.
• Kelompok Benny Wenda Disebut Eksis di Luar Negeri, OPM Ingin Gabung, Wiranto Bersyukur Mereka Gagal
"Kami langsung mengunjungi para pengungsi agar kami bisa mengatur dan pengungsian ini tidak berkelanjutan," katanya.
Dalam pertemuannya dengan para pengungsi, ia menyampaikan harapannya agar mereka bersedia kembali ke Wamena dan membantu menjalankan roda perekonomian seperti sebelumnya.
Mantan Kapolda Sumatera Utara ini juga menyinggung mengenai penguatan pasukan di sejumlah daerah yang hingga kini digolongkan rawan konflik.
"Kami dari Polda di back up penuh oleh TNI sedang melakukan upaya mendorong kekuatan-kekuatan yang sudah diberikan Kapolri ke Polda Papua, hampir 6.000 kekuatan kita di sini," katanya.
"Yang menjadi atensi Wamena, Kota Jayapura, Sentani, Timika dan Ilaga. Saya pikir ini bagian-bagian yang akan kita pertebal terus kekuatannya, sesuai dengan jumlah perbantuan yang ada di kami," kata Paulus.
Khusus penanganan kasus di Kabupaten Puncak, Paulus memastikan akan ada penegakan hukum kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dalam satu minggu belakangan terus melakukan aksi.
"Kelompok itu ada dan itu menjadi bagian yang kita harus lakukan penegakan hukum," cetusnya.