Baca tanpa iklan
Wayan Tambun mengaku baru pertama kali mengantar wisatawan berjalan-jalan di Perbukitan Meringang yang tak jauh dari rumahnya.
Aktivitas ini dilakukan karena ada permintaan dari Nyoman Ngetis Artana yang merupakan rekan korban, dan bekerja sekitar areal Pantai Amed.
Baca: Belum Selesai Konfliknya dengan Atta Halilintar, Kini Beredar Video Bebby Fey dengan Pria Lain
"Hari Rabu (dua hari lalu) saya di telepon Nyoman Ngetis Artana. Saya diminta mengantar tamu asing untuk berjalan-jalan sekitar Perbukitan Meringang," ungkap Tambun.
Setelah sepakat, ia akhirnya menjemput Philip ke sebuah penginapan di sekitar Pantai Amed.
Ia dijemput pukul 05.30 Wita kemarin mengunakan sepeda motor.
Setibanya, motor diparkir di bawah. Mereka berjalan kaki naik.
Selama di jalan tak ada komunikasi karena Tambun tak bisa Bahasa Inggris.
Baca: Polri Duga Bripda NOS Terpapar Radikalisme dari Media Sosial
Tunggu Izin Autopsi
Kapolsek Abang, AKP Nyoman Wiranata mengungkapkan, sebelum meninggal, Philip tidak mengeluhkan apa pun.
Ia berhenti di lokasi datar untuk mengambil gambar pemandangan areal perbukitan.
"Korban serta saksi baru jalan kurang lebih satu kilometer, sekitar 30 menit. Medan jalan nanjak dan berliku-liku," ungkap Wiranata.
Kasus ini masih dalam penyelidikan.
Lalu apa penyebab kematian korban? belum bisa dipastikan.
Polisi juga belum berani melakukan autopsi karena harus menunggu persetujuan dari keluarga.
"Jenazah korban sudah dibawa ke RSUP Sanglah. Untuk penyebab kematian belum diketahui," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kronologi Bule Amerika Tiba-tiba Tumbang & Kejang Setelah Motret di Bukit Meringang Karangasem