2. Kondisi jalan rusak
Yati bersama suami menggunakan sepeda motor menuju Poskodes yang terletak di dusun yang tak jauh dari dusunya.
Baru berjalan sekitar 1,5 kilometer, mulas yang dialami Yati semakin hebat.
Sampai-sampai suami tak tega melanjutkan perjalanan lantaran kondisi jalan rusak. Sang suami kemudian menggendong Yati rebah di rerumputan tepi jalan.
"Jarak rumah Bu Yati ke poskesdes 5 kilometer. Dia sudah menempuh perjalanan dari rumah ke lokasi lahiran 1,5 kilometer. Dibawa ke poskesdes kasihan (lebih jauh)," katanya.
3. Dibantu warga melahirkan
Melihat istrinya yang sudah berteriak-teriak ingin melahirkan, sang suami pun kebingunan karena tak tahu apa yang harus dilakukan.
Di mana saat itu, dukun beranak dan keluarganya tak mengikuti Yati dan sang suami.
Sebab, mereka sedang menyiapkan tempat di rumah Yati untuk sang bayi ketika sudah lahir. Tiba-tiba, ada seorang ibu yang melintas di jalan itu.
Ia kemudian turut membantu menenangkan Yati. Akhirnya, dengan bantuan ibu-ibu yang tak dikenalnya, Yati menjalani proses persalinan di tepi jalan rusak tersebut.
Beruntung, dukun beranak tiba di lokasi. Selain itu, bidan desa yang dikabari warga juga datang untuk membantu proses persalinan.
"(Tapi, setelah mereka datang), posisi bayi sudah di luar," ujar Yana.
Dukun beranak dan bidan desa pun hanya kebagian tugas memotong talu pusar sang bayi.
4. Miliki riwayat mudah bersalin