Kemudian yang mengkritik tampilanya adalah akun Apcheng Situmeang.
Menurut Apceng, Erwin Siahaan sudah ingkar janji.
"Loh kok nggak naik sepeda-motor bung? Berarti, janji tinggal janji lah" tulisnya.
Atas kritik ini, Erwin Siahaan pun menjelaskan bahwa mobil tersebut bukanlah mobilnya, melainkan mobil yang direntalnya.
Netizen yang tidak mempersoalkan tampilannya tersebut juga ada. Menurut sang netizen, tidak masalah Erwin Siahaan berpenampilan necis, namun kinerjanya harus bagus.
"Apa yg dipakei, bukanlah sebuah tolak ukur, yg terpenting kinerja kita yg dapat bermanfaat untuk masyarakat, Lanjutkan bro Erwin Siahaan. Semangat, " tulis akun Alip Salim.
Ditanya persoalan kepada ojek online yang harus diselesaikan, Erwin menjawab tidak bisa sepenuhnya dicampuri.
"Saya pernah datang, mereka diatur dalam Permenhub. Kalau masalah sistem, mereka tidak bisa diintervensi meskipun ada otonomi daerah," katanya
Semuanya, katanya, kembali ke perusahaan tempat mereka bernaung.
"Mereka bilang ini mitra. Kerja ya kerja. Enggak ya enggak. Kalau dari teman-teman sesama pengendara, mereka minta difasilitasi seperti parkiran. Kalau masalah harga saya tidak bisa intervensi," katanya.
Juga mengenai sistem pemutusan kemitraan. Semua ada sistem yang mengatur, katanya. Setiap ada putusan mitra, pasti ada penyebab yang fatal.
Hal itu di luar wewenangnya selain kepentingan yang lebih umum misalnya penyediaan shelter bagi ojek online yang dibicarakannya.
Ditanya mengenai gebrakan apa yang akan dilakukannya pasca dilantik, PSI siap menerima dan menampung segala aspirasi masyarakat.
"Yang pasti instruksi dari PSI akan kita laksanakan seperti membuka pengaduan masyarakat. Besok kita akan langsung bekerja," katanya.