Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Pedagang eceran bahan bakar minyak (BBM) terutama bensin menaikan harga jual bensin eceran Rp 40 ribu perbotol hingga Rp 50 ribu perbotol selama dua hari.
Ini dilakukan karena stok bensin dua hari terakhir ini terbatas.
Para pedagang eceran mengaku lonjakan kenaikan harga bensin terjadi mulai kemarin siang (Senin, 7/10/2019) hingga tadi pagi, Selasa (8/10/2019) berkisar Rp 40.000/botol hingga Rp 50.000/botol.
Hal itu karena pedagang juga membeli bensin tersebut cukup mahal pula yakni Rp 250 ribu/jerigen (20 liter) hingga Rp 300.000/jerigen (20 liter) dari sebelumnya Rp 200 ribu/jerigen (20 liter).
Kondisi itu terjadi karena pasokan BBM dari Depot Pertamina Waingapu, Sumba Timur terlambat tiba.
Namun mulai siang ini, sekitar pukul 13.00 wita hingga sore ini, harga eceran relatif stabil Rp 15 ribu/botol hingga Rp 20 ribu/botol.
Para pedagang eceran mengaku terpaksa menaikan harga BBM karena ingin mendapatkan keuntungan pula.
Ama Lukas dan Petrus K. Lalo, dua warga Kota Tambolalka, Sumba Barat Daya yang secara terpisah ditemui di Kota Tambolaka, Selasa (8/10/2019) meminta pemerintah segera berkoordlinasi dengan aparat keamanan untuk menertibkan aksi tap bensin di SPBU.
Menurut keduanya, perilaku warga yang hanya mondar mandir mengisi BBM di SPBU lalu dijual dengan harga mahal sangat meresahkan masyarakat. Dan pemerintah harus menertibkannya tanpa pandang bulu.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul BREAKING NEWS : Wow ! Per Jerigen Rp 300.000, Pedagang Eceran BBM Naikan Rp 50.000/Botol