Fitri tewas di ruang TV dengan luka dua tembakan, sementara Aiptu Pariadi tewas di depan pintu kamar dengan satu luka tembakan.
Ayah Pariadi, Paelan sempat menceritakan bagaimana awal mula dirinya mengetahui kalau anak dan menantunya itu tewas.
Ia menceritakan saat itu cucunya datang ke rumahnya.
Kebetulan jarak rumahnya dengan sang anak memang hanya berdekatan.
Baca: Respons Kapolda Sumut Sikapi Kasus Polisi Tembak Istri Lalu Bunuh Diri di Sergai
Baca: Polisi Tembak Istri Lalu Bunuh Diri, Jenazah Aiptu Pariadi dan Fitri akan Dimakamkan Berdampingan
"Dibilang anaknya (anak Pariadi) kek lihat bapak...kek lihat bapak sama mamak, gitu." ujarnya.
Ia manambahkan jika saat kejadian itu dirinya sudah terlelap tidur.
"Aku sudah tidur sebenarnya tadi di rumah. Kalau anak yang besar sedang di luar," kata Paelan pada polisi.
Anak Aiptu Pariadi tak kuasa menahan tangis.
Tangisnya pecah saat kedua jenazah orang tuanya dimasukkan ke dalam mobil ambulan.
Keluarga histeris saat jenazah diturunkan dari mobil ambulan hingga dibawa ke pemakaman.
Saat itu anak bungsunya, Silvi tampak menangis begitu melihat jenazah orangtuanya diturunkan dari mobil ambulan.
Baca: Polisi Tembak Kepala Istri Lalu Tembak Diri Sendiri, Ada 3 Peluru Ditembakkan Aiptu Pariadi
Baca: Reaksi Kapolda Sumut soal Polisi Tembak Istri Pakai Pistol Tugas: Kalau Niat, Semua Bisa Jadi Alat
Sementara itu Yuda, Abang kandung Silvi lesu.
Ia tertatih ketika turun dari mobil ambulan.
Ia juga sempat menangis di depan jenazah ibu dan bapaknya.