TRIBUNNEWS.COM -- Ladyboy atau waria yang terlibat dalam jaringan prostitusi internasional di Kota Bunga Cipanas, wilayah Kabupaten Cianjur, memberikan pengakuan.
Sebelumnya, jaringan prostitusi internasional di Cipanas telah dibongkar oleh jajaran Satreskrim Polres Cianjur.
Rupanya, dalam prostitusi tersebut, tak hanya perempuan pekerja seks komersial (PSK) saja yang dijajakan.
Ladyboy alias waria juga turut ditawarkan ke lelaki hidung belang.
Biasanya, pelanggannya adalah warga negara asing (WNA).
Salah seorang ladyboy yang sempat ditanya Kapolres Cianjur, Juang Andi Priyanto mengungkapkan tarif jika dirinya 'disewa' oleh lelaki hidung belang.
Untuk ladyboy menari sampai bugil, pemesan harus bayar Rp 400 ribu.
Kemudian, untuk perempuan paling murah Rp 500 ribu.
Ladyboy itu juga mengungkapkan, ada beberapa kebiasaan dari pria hidung belang tersebut saat hendak menyewa jasanya.
Satu di antaranya, ladyboy itu diminta joget dulu.
"Ya paling disuruh joget-joget dulu," ujar seorang ladyboy tersebut, saat konferensi pers di Mapolres Cianjur, Selasa (8/10/2019) sore.
Cara prostitusi internasional beroperasi itu pun diungkap oleh Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto.
Awalnya, anggota Satreskrim melakukan pengintaian.
Hingga akhirnya, didapati bagaimana jaringan prositusi itu beroperasi.