Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Robert Ropo
TRIBUNNEWS.COM, WAINGAPU - Rizki Fardana (28), seorang Anak Buah Kapal (ABK) tewas setelah terbelit tali di atas geladak kapal, Minggu (13/10/2019) pukul 07.00 Wita.
Pahanya putus dan Rizki menghembuskan nafas terakhir di atas kapal.
Saat kejadian, kapal tanker milik perusahaan LPN Jakarta itu sandar di Pelabuhan Waingapu, Kabupaten Sumba Timur.
Jenazah pria asal Desa Karangdadap, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah itu telah dibawa ke RSUD Umbu Rara Meha Waingapu.
Baca: Rumah Dinas di Sidoarjo Disterilisasi, Peltu YNS Masih Dampingi Istrinya Diperiksa Polisi
Rekan Rizki, Tri mengatakan, korban terbelit tali hingga putus paha sebelah.
Dia menduga Rizki lalai sehingga terpeleset dan jatuh.
"Mungkin lalai dan terpeleset. Korban terbelit tali," ujar Tri saat ditemui di Instalasi Pemulasaran Jenazah RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, Minggu (13/10/2019).
Tri mengaku tidak mengetahui persis kejadiannya.
"Kita ngak tau, namanya musibah. Saya juga ngak tahu kejadiannya bagaimana. Saya kira cuma pingsan, ketika ditengok paha sebelah korban putus," katanya.
Menurut Tri, korban bekerja di kapal tanker sekitar 2 tahun.
"Korban sudah kerja sekitar dua tahun lebih, kita sama-sama kerja di kapal. Porsinya dia (korban) di depan kita di belakang," terang Tri.
Tri mengatakan, jenazah Rizki akan dibawa pulang ke kampung halamannya di Banyumas.
Baca: Satu Lagi Istri TNI Nyinyiri Wiranto, Anggota Kodim 0707/Wonosobo Kopda BD Terancam Ditahan 14 Hari
Menurutnya, semua biaya pemulangan jenazah ditanggung oleh manajemen LPN.
Ia menjelaskan, dari Waingapu jenazah Rizki akan dibawa ke Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya.
Selanjutnya diterbangkan dengan pesawat ke Jawa, Senin (14/10/2019).
"Korban dibawa ke rumah duka di Jawa, semuanya ditanggung pihak perusahaan. Sudah beres semua. Pihak keluarga juga tidak banyak menuntut, yang penting korban dipulangkan sampai ke rumah," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Memilukan, Paha Putus, Rizki Fardana Mengakhiri Hidup dengan Cara Mengenaskan, Ini Kronologinya