TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, masih terjadi.
Seiring kebakaran yang meluas, beredar isu hewan buas mulai keluar dari kawasan Taman Nasional Berbak Sembilang (TNBS).
Kepala Seksi TNBS, Nurazman, mengiyakan adanya informasi peristiwa tersebut.
Ditenggarai akibat karhutla di kawasan TNBS Kabupaten Tanjabtim, sejumlah Harimau Sumatera keluar dari habitatnya.
Baca: Bukan Cuma Piton, Ular Berkaki Ditemukan Hangus di Karhutla Riau, Spesies Langka Terancam Punah
Informasi tersebut diketahui Nurazman pada Selasa (15/10/2019) malam.
Terkait informasi dari masyarakat yang melihat sejumlah harimau berkeliaran di desa di wilayah Kecamatan Sadu, pihaknya akan melakukan pengecekan.
Nurazman mengatakan tim telah meluncur ke lokasi desa setempat.
Sekarang pihaknya belum bisa meng-update terkait hasil pengecekan tim di lapangan.
"Baru malam tadi dapat informasinya dan pagi tadi baru tim turun. Sekarang belum update datanya, mas," ujarnya via sambungan ponsel ketika dikonfirmasi Tribunjambi.com Rabu (16/10/2019).
• BREAKING NEWS, Hujan 15 Menit Guyur Kumpeh dan Sengeti, Muarojambi, Alhamdulillah Kurangi Kabut Asap
Tindakan yang dilakukan tim di lapangan tim, yakni bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk memantau sekaligus melakukan pengusiran.
"Namun, jika harimau tersebut ada yang mengganggu ternak, biasanya pihaknya memasang perangkap," paparnya.
"Tindakan pertama biasanya kami memantau dulu, baru kita lakukan pengusiran (penghalauan). Tapi, kalau harimaunya mengganggu ternak, kita pasang perangkap," tegasnya lagi.
Di desa tersebut kata Nurazman, merupakan perbatasan kawasan TNBS. Jika dihari biasa menurutnya, harimau di kawasan itu kadang-kadang juga keluar.
"Mungkin dikarenakan adanya kebakaran lahan itu juga, yang membuat sejumlah harimau tersebut keluar dari kawasan," bebernya.
Sementara itu perwakilan BKSDA Tanjab Timur, Faried saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp nya menuturkan, terkait isu harimau tersebut saat ini masih ditangani oleh pihak TNBS.
"Ia mas. Saat ini sedang ditangani oleh pihak TNBS," ujarnya singkat.
Harimau 3 meter di Mestong
Beberapa waktu lalu, warga Desa Suka Maju, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi, Jambi, heboh dengan kabar munculnya Si Raja Hutan alias harimau.
Informasi yang dihimpun Tribunjambi.com dari warga sekitar, harimau berkeliaran di area lahan sawit sebuah perusahaan pada Selasa (17/9) sekira pukul 13.00 WIB.
Disebutkan juga bahwa harimau yang muncul panjangnya sekira 3 meter.
Sejak mendapatkan kabar harimau berkeliaran itu beredar, perangkat desa setempat bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA), Bhabinkamtibmas, Babinsa dan warga melakukan pencarian.
Kabar ini munculnya harimau itu dibenarkan oleh Camat Mestong, Syaifullah.
Ia menyebutkan informasi keberadaan harimau pertama kali didapatkan dari warga setempat.
Saat ini, BKSDA Provinsi Jambi bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa sedang berada di lokasi.
"Kita bersama dengan pihak desa, BKSDA Provinsi, Bhabinkamtibmas dan Babinsa bersama dengan masyarakat melakukan pencarian sampai malam. Kalau saya sampai jam delapan, karena ada urusan. Kalau tim lain masih lanjut tadi malam," ujarnya.
BKSDA Provinsi Jambi bersama dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa, perangkat desa dan masyarakat telah melakukan penelusuran terhadap wilayah yang diduga ditemukannya harimau, Kamis (19/9).
Berdasarkan penelusuran, BKSDA Provinsi Jambi memastikan bahwa tidak ada jejak yang membuktikan adanya hewan buas tersebut. Hal ini disampaikan oleh Camat Mestong, Syaifullah saat dikonfirmasi Kamis malam (19/9).
"Jadi sudah dilakukan penelusuran di hari terakhir ini, BKSDA sudah menyimpulkan dan memastikan bahwa tidak ada hewan tersebut," ujarnya.
Peristiwa di Merangin
Keberadaan harimau pernah juga membuat warga Merangin heboh.
Pada Agustus 2019, Tim SKW BKSDA Jambi turun ke Muaro Siau, Kabupaten Merangin.
Tim turun ke lokasi terkait adanya laporan masyarakat tentang adanya penampakan harimau.
Dari temuan tim, munculnya harimau di Muaro Siau memang diduga benar adanya.
Hal itu diketahui dari jejak kaki yang ada di tanah.
Kala itu, Kepala SKW BKSDA Jambi, Udin Ikhwanudin saat dikonfirmasi mengatakan timnya telah bergerak di Kecamatan Muara Siau, yang menjadi pelintasan Harimau Sumatera.
"Semenjak kemarin tim sudah kami turunkan, untuk menghindari konflik warga dan harimau," sebut Udin.
Menurut Udin, dari temuan tim di lapangan, kemungkinan besar harimau tersebut berukuran besar.
Dugaan itu dari jejak kaki yang menempel di tanah, panjangnya mencapai 12 Cm.
"Kalau dilihat dari jejaknya, ini diperkirakan berukuran besar, tetapi kalau untuk umur dan jenis kelaminnya masih kami kaji," bebernya.
Untuk menghindari konflik dengan harimau, Udin mengimbau kepada warga untuk lebih berhati-hati dan disarankan jika pergi ke kebun agar tidak seorang diri.
"Apalagi yang melintas jalan, disarankan agar hati-hati, kami pun juga intens berkomunikasi dengan pihak desa," tuturnya. (Abdullah Usman/Tribunjambi.com)