News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Viral Pernikahan di Boikot dan Tak Ada Tamu, Ketua RT Setempat Lepas Tangan Saat Diminta Tolong

Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi pernikahan yang diboikot warga karena beda pilihan Pilkades di RT 13 Dukuh Jetak, Desa Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen

TRIBUNNEWS.COM- Ngunduh Mantu atau dalam bahasa Indonesia Hajatan Pernikahan wajib rasanya menjadi hari bahagia setiap orang.

Tak boleh ada diskriminasi disitu, jika diundang diusahakan datang.

Bukannya malah menebar kebencian di hari pernikahan.

Seorang janda asal Desa Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Suhartini (50) harus menahan pilu dan malu seusai hajatan pernikahan anak bungsunya, Dwi Sri Suwarni dengan Eko Jatmiko diboikot warga.

Alasannya, Tini sapaan akrabnya, dituduh beda pilihan saat Pilkades yang diselenggarakan 5 September 2019 lalu.

Padahal ratusan kursi, meja, tenda hingga dekorasi pelaminan sudah dipasang dengan maksimal hingga makanan kenduri yang diberikan warga justru ada yang menolak mentah-mentah.

• Pernikahan Janda Ini Diboikot Warga Sekitar dan Tak Ada yang Membantu, Alasannya Sepele!

"Ibu bukan kader, bukan timses, tidak mencolok, kawan sana kawan sini, ia saja hanya buruh tani biasa dan ibu rumah tangga," tutur putri sulung Tini, Siti Aminah (27) kepada TribunSolo.com di RT 13 Dukuh Jetak, Desa Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen, Kamis (17/10/2019).

"Kalau gak kerja, ibu cuma bantu jaga warung kakaknya, bungkusi atau apa," imbuhnya membeberkan.

Siti sapaan akrabnya menceritakan, kejadian pemboikotan itu sudah tampak sejak malam klumpukan ulem atau pembuatan undangan pada selasa atau seminggu yang lalu.

"Sebelum klumpukan ulem, sekitar hari rabu, ibu itu datang ke Pak RT biasalah silaturahmi mau minta tolong untuk membantu ngurus hajatan," kata Siti.

HALAMAN SELANJUTNYA ==============>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini