TRIBUNNEWS.COM - Berawal dari video viral kejadian tahun 2016 saat Presiden Jokowi di Pondok Pesantren Tegalrejo Magelang bertanya kepada santri, siapa nama-nama menteri, disuruh menyebut tiga atau dua nama.
Ketika itu seorang santri bernama Muhammad Askal Fikri menjawab Prabowo. Spontan jawaban itu bikin gelak tawa ribuan hadirin di pesantren asuhan Gus Yusuf tersebut. Kala itu Jokowi juga tertawa di panggung dan kemudian menyuruh Fikri untuk ambil sepeda sebagai hadiahnya.
Kejadian tahun 2016 itu, viral lagi saat ini. Ketika Prabowo Subianto benar-benar menjadi Menteri di kabinet Indonesia Maju. Padahal saat 2016 nama Prabowo santer menjadi capres, dan memang kenyataannya adalah Capres.
Baca: Soroti Prabowo Masuk Kabinet, Miing: Berseteru Dulu, Baru Indah di Belakangnya
Berikut ini petikan wawancara khusus wartawan Tribun Jateng, Budi Susanto dengan Muhammad Askal Fikri yang kini sudah berusia 20 tahun di rumahnya di Gang 23 Kuripan Lor, Kecamatan Pekalongan Selatan
Apakah Fikri tahu bahwa Prabowo saat ini jadi menteri?
Sebelumnya nggak tahu. Saya baru tahu kalau Pak Prabowo dilantik menjadi Menteri Pertahanan setelah video itu viral di media sosial. Saya nggak menyangka sebelumnya akan begini.
Baca: Sisi Lain Muhammad Askal Fikri Santri Ramal Prabowo Jadi Menteri, Kehidupannya Menyimpan Duka
Bagaimana rasanya setelah tahu video itu viral?
Saya justru bingung. (Sambil garuk-garuk kepala). Banyak orang tiba-tiba menghubungi dan menelepon saya.
Di media sosial juga begitu, banyak orang bertanya ke saya. Ada juga yang datang ke rumah. Kami sebelumnya tidak kenal mereka. Pagi tadi juga ada orang mengaku dari Pemprov Jateng ke sini.
Apakah ingat detail pertanyaan Presiden Jokowi?
Ya waktu itu saya ditanyai suruh sebut nama tiga menteri. Waktu itu saya berpikir akan menjawab nama Megawati, Ahok dan Prabowo.
Baca: Fikri Tak Menyangka Prabowo Sekarang jadi Menteri Pertahanan
Tapi entah kenapa yang keluar kata Prabowo. Spontan saja. Saya spontan jawab begitu karena grogi. Aslinya ya saya tidak tahu apa jabatannya. Karena waktu di pondok saya tidak pernah menonton televisi.
Bagaimana perasaan saat bertemu Presiden?
Ya sebenarnya saya malu campur grogi gitu. Tapi saya ambil hikmahnya. Yang penting waktu itu saya beranikan diri untuk maju. Dan alhamdulillah benar benar mendapat sepeda.
Kenapa berani maju ke panggung?
Pokoknya saya ingin mendapat sepeda untuk orangtua saya bekerja, karena ayah saya tidak punya kendaraan waktu itu.
Kan banyak santri kenapa Fikri yang dipanggil?
Iya saat itu banyak santri acungkan jari. Tapi saya berdiri sambil bergoyang biar Pak Jokowi melihat saya. Dan akhirnya saya dipanggil meski sebenarnya grogi.
Apa benar sepeda itu digadaikan?
Iya. Sudah lama digadai karena ayah butuh uang. Nanti kalau ada rezeki ditebus lagi. Yang jelas sepeda itu tidak akan dijual.
Sudah berapa lama mondok di Gus Yusuf?
Baru lima tahun. Seharusnya nanti 10 tahun. Insya Allah setelah berhenti setahun ini saya akan ngaji lagi ke sana (Tegalrejo).
Kapan bertemu Gus Yusuf?
Alhamdulilah Sabtu lalu saya bertemu Gus Yusuf guru saya di Ponpes, harapan saya untuk menuntut ilmu diberi jalan oleh Allah, Gus Yusuf menawarkan ke saya untuk kembali menimba ilmu di sana (Ponpes Tegalrejo Magelang).