News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Temuan Makam Misterius di Tengah Tambak yang Mengering Gegerkan Lamongan

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tumpukan bata merah ini dan diduga makam yang ditemukan Syaiful Arif, Rabu (30/10/2019)

Laporan Wartawan Surya Hanif Manshuri

TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Warga Desa Tawangrejo Kecamatan Turi Lamongan  digegerkan temuan struktur batu bata merah yang diduga  makam  di  tengah  tambak Lamongan milik Sudarsono (56).

Kali pertama struktur dan tumpukan batu bata merah itu diketahui oleh menantu pemilik tambak, Syaiful Arif (36).

Struktur batu yang diduga makam tunggal temuan Arif itu pada bagian permukaan terdapat tumpukan batu merah dengan panjang 2 meter dan lebar 50 sentimeter.

Pada tumpukan bata menyerupai makam itu juga ditemukan kendi dari tanah liat.

Namun pecah akibat terkena alat petani yang dipakai untuk menggali tanah yang menimbun tumpukan bata tersebut.

"Tiga tahun lalu pernah digali tapi tidak sampai ditemukan apa - apa," kata Sudarsono, pemilik tambak warga RT 01 RW 03 Dusun Kauman Desa Tawangrejo Kecamatan Turi saat ditemui TribunJatim.com, Rabu (30/10/2019).

Bagaimana mulanya tumpukan bata yang diduga makam itu ditemukan?,  Sudarsono mengungkapkan, temuan itu dari firasat menantunya, Syaiful Arif yang mengaku seperti  ada orang mengajak Arif dan Arif diminta menggali di tengah tambak yang kondisi saat ini kering.

Baca: Truk Pengangkut Batu Bata Tabrak Mobil, 4 Korban Dikabarkan Tewas

"Jadi menantu saya katanya seperti ada orang yang menyeretnya ke tambak dan ditunjukkan ada sesuatu," ungkap Sudarsono.

Arifpun menuruti kemauan itu dan mencoba menggali di bagian permukaannya.

Beberapa kali tanah kering itu digali, ternyata menyentuh benda keras.

Penasaran, dan teru dicari, ternyata tumpukan batu bata menyerupai makam yang sudah terpendam lama.

Arif kemudian berinisiatif memberi batas lingkaran dari tanah seluas makam tersebut.

"Anehnya ketika tempat itu saya beri tanda kayu yang saya tancapkan di sisi utara dan selatan, begitu tiba di rumah seperti ada yang membisiki agar patok kayu itu dicabut. Seperti ada yang melarang," kata Syaiful Arif seperti diceritakan pada mertuanya, Sudarsono.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini