TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengajak warga membersihkan sampah plastik dan tidak membuangnya ke laut.
Kegiatan Luhut Binsar Pandjaitan itu dilakukan saat mengunjungi Pantai Karangria di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (31/10/2019)
Dalam kegiatan tersebut, Luhut melakukan kampanye pengurangan sampah plastik.
Melihat dari tayangan YouTube Kompas TV (01/11/2019), Luhut Binsar Pandjaitan meminta generasi muda hingga tua untuk aktif menjaga laut dari sampah plastik.
Tujuan dari kampanye tersebut untuk menjaga kelestarian dan keberlangsungan ekosistem laut.
Warga yang hadir dalam kegiatan ini juga berpartisipasi mengangkut sampah yang bertebaran di area pantai.
Dalam aksi bersih pantai ini, hadir sejumlah delegasi setingkat menteri dari 23 negara pulau dan juga Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey serta warga Kota Manado, mulai dari anak sekolah dasar hingga orang tua.
Forum negara kepulauan dan negara pulau ini memiliki tujuan untuk membangun kolaborasi antara negara kepulauan dan negara pulau dalam menyikapi dampak perubahan iklim serta komitmen menjaga keberlangsungan laut secara global.
Aksi kampanye dan bersih-bersih Pantai Karangria ini masuk dalam agenda Archipelagic and Island States Forum 2019 yang digagas pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi.
Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, AIS merupakan salah satu organisasi yang baru dibentuk dan beranggotakan negara-negara kepulauan yang sudah hadir dari beberapa hari lalu di Kota Manado.
"Tujuannya untuk menyamakan pandangan-pandangan kita mengenai peran negara-negara kepulauan Kenapa di Manado yang hebat dan gubernur kalian juga paten," ucapnya, dikutip dari TribunManado.co.id (31/10/2019),
Lanjutnya, kebersihan merupakan hal penting yang harus terus dijaga, wariskan kebersihan kepada para anak-anak cucu, sebab kebersihan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari termasuk kebersihan pantai.
"Mungkin orang menganggap sederhana padahal ini adalah hal penting, tadi mari kita bersihkan sampah yang menjadi masalah penting kita saat ini, saya harap di gereja, rumah-rumah ibadah, masjid, pesantren, sekolah pendeta agar mensosialisasikan dan mengajak supaya diberikan juga penguatan mengenai betapa bahayanya kalau sampah plastik ini bisa masuk ke laut dan dimakan ikan, terlebih ikan itu nanti akan dimakan oleh manusia," jelasnya.
Ia berharap pihak sekolah maupun universitas terus mendorong kesadaran kebersihan dan bebas sampah plastik.
"Sebab ini bukanlah urusan agama, bukan urusan partai maupun urusan ras, tapi ini urusan kita semua, supaya kita sehati untuk membersihkan sampah termasuk yang ada di pantai sekitar Manado," ucap Luhut.
Menurutnya perolehan sampah di Kota Manado dan sekitarnya terdapat 1.700 ton sampah per hari.
"Ini angka yang cukup besar. Tadi saya sudah dorong energi dan sampah yang dibuat menjadi energi. Saya butuh budaya bersih sampah itu dilakukan, jadi senang Bapak Gubernur tadi menyampaikan bahwa ini harus dikerjakan. Nah itu energi atau pembersihan sampah itu saya sudah dorong tadi Bapak Gubernur Jangan lama-lama," ujarnya.
Luhut mengatakan, Indonesia termasuk champion (juara) dalam masalah penanganan sampah.
"Walaupun kita jauh dalam penanganan sampah terbesar di dunia tapi dalam 34 tahun terakhir ini kita sangat maju sehingga Indonesia menjadi contoh bagaimana sosialisasi yang tidak pernah hentinya, dimulai dari Bapak Presiden Jokowi dan Ibu Presiden Iriana yang sering mengatkan bahwa sampah-sampah itu adalah musuh bersama, mari perangi sampah," ujarnya.
(Tribunnews/Nuryanti/TribunManado/Siti Nurjanah)