TRIBUNNEWS.COM, BIREUEN - Sebanyak 14 kecamatan di Bireuen masuk dalam kategori rawan terjadinya longsor.
Peringatan dini itu berdasarkan informasi dari Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana yang diterima BPBD Bireuen.
Kalak BPBD Bireuen, Sudirman ST kepada Serambi, Minggu (3/11/2019) mengatakan, mulai November hingga Desember sudah memasuki musim penghujan.
Menyusul kondisi itu, sejumlah kecamatan di kabupaten setempat akan rawan longsor, dan banjir.
Baca: Cerita Lengkap Layangan Putus Part 1 dan Part 2 Serta Kabar Adanya Bocoran Part 3 dari Mommy ASF
Adapun kawasan yang diprediksi munculnya ancaman itu umumnya di Daerah Aliran Sungai (DAS), kawasan tebing, dan perbukitan.
Berdasarkan data dan informasi dari Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana di Bireuen, ada dua kategori tanah bergerak yaitu tinggi dan menengah.
Kategori tinggi, kata Sudirman, mencakup Kecamatan Gandapura, Kutablang, Makmur dan Peusangan Siblah Krueng.
Sedangkan kategori menengah-tinggi meliputi Jeumpa, Juli, Pandrah, Peudada, Peulimbang, Peusangan Selatan, Samalanga dan Simpang Mamplam.
Sementara kategori menengah di kawasan Kota Juang dan Peusangan.
Baca: Aceh Mulai Memasuki Musim Penghujan
Baca: BMKG Prediksi Awal Musim Penghujan di Wilayah DIY Mundur 20 Hari
Sudirman mengaku, dalam surat akhir Oktober yang diterima pihaknya tidak dirincikan desa mana atau lokasi paling rawan. Akan tetapi, umumnya berada di kawasan DAS, tebing, dan perbukitan.
"Terhadap ancaman longsor dan banjir, kami mengharapkan masyarakat harus lebih waspada terhadap ancaman tanah bergerak yang dikhawatirkan menelan korban jiwa dan harta," pesan dia.(yus)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul 14 Kecamatan di Bireuen Rawan Longsor