"Ya benar, seperti yang sudah viral itu," kata Muchtar, Jumat (8/11/2019).
Muchtar menceritakan keponakannya di-bully teman sekelasnya ketika jam pelajaran pada Selasa (5/11/2019).
Dari pengakuan korban kepada sang paman, ia dipukul dengan kayu di bagian kepala.
Selain bagian kepala, kayu itu juga dihantamkan oleh teman sekelas FA hingga ke wajah serta bagian kaki.
"Kepalanya dipukul pakai kayu, terus dihantukkan ke lutut atau ke mana sampai hidungnya patah," ujar Muchtar.
Muchtar menjelaskan bahwa guru yang tengah mengajar di kelas tersebut hanya membiarkan kejadian itu.
Namun, Muchtar diberitahu pihak sekolah bahwa korban dan pelaku hanya bercanda.
Muchtar enggan untuk langsung percaya pernyataan dari sekolah lantaran nyatanya sang keponakan menderita patah hidung.
"Pihak sekolah bilang cuma bergurau dan bercanda," ujar Muchtar.
"Tapi apa iya bergurau sampai patah hidung gitu. Sementara keponakan saya mengaku dipukul pakai kayu dan dihantukkan (kepalanya) oleh dua orang teman sekelasnya," imbuhnya.
Pihak keluarga FA baru melaporkan kejadian itu pada Kamis (7/11/2019).
"Hari Kamis, kami ke Polresta buat laporan sama ibunya," ungkap Muchtar.
Muchtar menyebut kini FA masih terbaring lemah di rumah sakit swasta di Pekanbaru.
"Masih di rumah sakit sekarang, karena setelah kejadian Selasa siang, dia (korban) dioperasi sorenya," ujar Muchtar.