TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim meninjau SDN Gentong, Pasuruan yang atap bangunannya ambruk.
Didampingi Kepala Sekolah SDN Gentong, Nadiem meninjau sisa-sisa empat ruangan yang atapnya ambruk (5/11/2019).
Saat melakukan peninjauan, Nadiem mengingatkan kembali mengenai keselamatan murid dan guru harus menjadi prioritas dalam pembangunan gedung sekolah.
Nadiem tidak ingin kejadian di SDN Gentong yang menewaskan guru dan murid terulang.
"Saya melihat, ini adalah suatu hal yang tidak bisa saya terima, harusnya dari pihak pusat maupun daerah melakukan hal yang lebih baik lagi, semua harus bekerjasama untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi," kata Nadiem dilansir dari Youtube KompasTV (7/11/2019).
Menindaklanjuti kejadian ambruknya atap SDN Gentong, Nadiem sudah mengirim tim dari Inspektorat Jendral untuk melakukan investigasi.
Selain melakukan peninjauan, Nadiem juga melakukan pertemuan yang melibatkan pihak SDN Gentong dengan Dinas Pendidikan.
Dalam rapat tersebut, Nadiem meminta kepolisian menuntaskan kasus ini dan membahas tentang penanganan kasus ini.
Hal yang sangat ditekankan Nadiem, yakni mengenai peraturan hukum yang harus diperketat untuk prosedur pengajuan
renovasi atau pembangunan gedung sekolah.
Sehingga tidak ada penyalahgunaan wewenang atau penyalahgunaan anggaran yang berdampak pada kualitas pembangunan gedung sekolah.
Nadiem meminta semua pihak ikut terlibat dalam hal itu.
Seusai melakukan rapat, Nadiem mengunjungi rumah korban ambruknya atap sekolah.
Ahmad Jubair, orangtua korban sekolah ambruk berharap tidak ada korban lagi seperti anaknya dan pembangunan gedung sekolah harus dilakukan sebaik mungkin.
"Semoga tidak ada korban kerobohan lagi seperti anak saya, bangunan sekolah harus diperbaiki, jangan sampai ada korupsi bahan bangunan dalam pembangunan sekolah," kata Ahmad.
Sementara itu, Polres Pasuruan telah memeriksa empat orang, yakni kontraktor dan pelaksana pembangunan sekolah terkait kejadian tersebut.
"Terkait dengan saksi, kami sudah memeriksa empat orang yang terdiri dari kontraktor, pihak panitia pembangunan," kata AKP Endy Purwanto, Kasubbag Humas Polres Pasuruan Kota.
Endy belum dapat memastikan tersangka dari kejadian ambruknya atap SDN Gentong, pihaknya masih akan menunggu hasil pemeriksaan.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)