News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Saat Pertemuan Terakhir, Desak Putu Tiara Ajukan Permintaan Ini pada Sang Ayah

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Desak Putu Tiara (17), anggota paskibraka di Buleleng, Bali meninggal dunia di RSU Kertha Usada, Rabu (6/11/2019) sore.

Laporan Wartawan Tribun Bali Ratu Ayu Astri Desiani


TRIBUNNEWS,COM, SINGARAJA - 
Anggota Paskibraka yang bertugas membawa baki saat penurunan bendera 17 Agustus 2019 di Taman Kota Singaraja itu meninggal dunia lantaran terserang penyakit misterius.

Desak Tiara, nama gadis itu menghembuskan napas terakhir di ruang ICU RS Kertha Usada, Rabu (6/11/2019) sore.

Desak lahir di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 18 Sepember 2002.

Ia tinggal di Sumbawa bersama ayah dan ibunya hingga tamat sekolah dasar.

Ayahnya merupakan angota Sat Pol Air Polres Sumbawa.

Masuk SMP, Tiara meminta kepada orangtuanya sekolah di Buleleng, tinggal bersama bibinya, Keinginan Tiara lantas dipenuhi orangtuanya.

Jro Nyoman Tri Veni menunjukkan foto semasa hidup almarhum anaknya,Desak Putu Tiara, Kamis (7/11/2019) (Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani)

"Dari kecil dia memang kepingin sekolah di Buleleng. Meski berjauhan, dia setiap hari menghubungi saya. Selalu saya selipkan pesan agar dia menjadi anak yang rajin, jangan nakal," kenang ayahnya, Dewa Gede Sugiarta.

Dua minggu yang lalu, Sugiarta pulang ke Buleleng untuk bertemu dengan anak semata wayangnya itu dan akan kembali ke Sumbawa pada Senin (28/11/2019) malam.

Ia tidak menyangka kala itu merupakan momentum terakhir Sugiarta bertemu dengan putrinya.

"Terakhir dia minta foto bareng dengan saya. Saya dipeluk," ujarnya.

Di sekolah, Tiara merupakan pelajar berprestasi.

Ia menjadi tim inti bola basket putri SMA Negeri 3 Singaraja, dan pernah meraih juara tiga di tingkat provinsi.

Tak hanya gemar bermain basket, Tiara juga hobi bermain futsal dalam posisi sebagai penjaga gawang.

Pada tahun 2018 ia menjabat sebagai Bendahara Osis. Terakhir Tiara terpilih mewakili sekolah untuk membawa baki saat penurunan bendera 17 Agustus 2019 di Taman Kota Singaraja. 

Kepergian anak tunggal dari pasangan Dewa Gede Sugiarta dan Jro Nyoman Tri Veni ini membuat seluruh keluarga terpukul.

Sebab kepergian Tiara begitu cepat dan keluhan yang dirasakan saat itu hanyalah deman dan sakit kepala.

Sang Ayah, Dewa Gede Sugiarta saat ditemui di rumah duka menuturkan, demam dan sakit kepala itu mulai dikeluhkan Tiara sekitar seminggu yang lalu.

Desak Putu Tiara meninggal dunia (Kolase TribunStyle)

Pada Senin (28/10/2019), siswi SMA Negeri 3 Singaraja ini mengeluh tidak enak badan. Kepalanya sakit dan badan terasa panas. Ia pun meminta izin kepada guru untuk pulang lebih dulu ke rumah.

Karena sakit yang dialami Tiara dinilai biasa-biasa saja, Sugiarta membawa sang buah hati berobat ke dokter praktik.

Namun, suhu badan Tiara tak kunjung turun. Hari Jumat (1/11/2019), keluarga membawa Tiara ke RSUD Buleleng, untuk cek darah.

Karena kamar inap RSUD itu penuh, mereka melarikan Tiara ke RS Kertha Usada.

"Dari RSUD ke RS Kertha Usada itu dia naik ambulans, masih sempat bercanda. Bahkan di dalam ambulans dia hanya duduk, jadi kami berpikir sakitnya tidak parah," kata Sugiarta.

Kakek Tiara, Dewa Sadnyana mengatakan, setibanya di RS Kertha Usada, tim medis langsung membawa cucu kesayangannya itu ke ruang ICU.

Saat itu, Tiara masih sempat bercanda dengan menyebut perawat-perawat di rumah sakit tersebut tampan.

Namun, saat hendak dipasangi peralatan medis seperti oksigen dan detak jantung, Tiara tiba-tiba berontak. Hingga petugas medismenyuntikkan obat penenang.

Selang beberapa menit kemudian, kata Dewa Sadnyana, Tiara semakin drop dan tak sadarkan diri (koma). "Sudah dilakukan pengecekan darah dan lendir.

Hasilnya negatif. Sampai sempat dites HIV, hasilnya juga negatif. Dokter juga bingung Tiara itu sakit apa dan obat apa yang harus diberikan.

Jadi selama di ICU dia hanya diberikan infus, cairan makanan dan oksigen," ujar Sadnyana lirih.

Sadnyana mengatakan, sempat keluar cairan berwana hijau pekat dari hidung Tiara sebanyak setengah botol.

Menurut dokter, kata Sadnyana, cairan itu menandakan jika paru-paru dan jantung milik Tiara telah rusak dan lambungnya bocor.

Setelah lima hari berjuang melawan sakit, Tiara menghembuskan napas terakhir pada Rabu (6/11/2019) sekira pukul 16.55 wita.

Penyebab kematian Tiara masih misterius. Dokter telah mengambil sampel darah Tiara untuk penelitian di Universitas Udayana Denpasar.

Rencananya, jenazah Tiara dikremasi di Setra Kelurahan Penarukan, Rabu (13/11/2019).

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Terakhir Bertemu Ayahnya, Desak Tiara Minta Foto Bareng

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini