"Untuk Subulussalam kita tidak lakukan verifikasi berkas fisik jadi semua online," kata kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Subulussalam, Mustoliq kepada Serambinews.com, Minggu (10/11/2019).
Mustoliq mengatakan Subulussalam tidak melakukan verifikasi berkas fisik karena situasi kantornya yang tidak memadai.
Dikatakan, dari 23 kabupaten/kota se-Aceh kantor BKPSDM Subulussalam lah kurang memadai.
Maka itu, untuk memudahkan pelamar, BKPSDM mencukupkan berkas persyaratan yang telah discan dan diunggah di portal SSCN.
Selain itu, kata Mustoliq memang ada perbedaan dengan tahun sebelumnya untuk pendaftaran CPNS tahun ini.
Perbedaan dibandingkan dengan tahun lalu itu dimana, tahun ini pelamar tidak perlu lagi mengirim berkas fisik, cukup mengunduh seluruh pesyaratan yang talah discan di portal SSCN.
Memang proses pendaftaran tetap dua kali namun keduanya dilakukan secara daring.
Lebih jauh dikatakan, apapun yang dipindai dan diunggah pelamar ke dalam aplikasi seleksi CPNS menjadi tanggungjawabnya.
Untuk itu, Mustoliq mengingatkan pelamar untuk lebih cermat dan teliti jangan sampai ada kesalahan dalam mengunggah berkas misalnya fotokopian dengan yang asli.
Intinya, lanjut Mustoliq semua tergantung pelamar dalam mendaftar jika salah atau ada yang 'tercecer' dan salah unggah maka bisa membuat berkasnya terkendala.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Serambinews.com, Selasa (29/10/2019) dari 199 formasi CPNS di Kota Subulussalam 103 merupakan tenaga kesehatan.
Kemudian, 96 lainnya tenaga teknis. Sementara formasi guru maupun fungsional kesehatan dalam peneriman CPNS kali ini nihil.
Adapun 103 formasi CPNS tenaga kesehatan meliputi Ners 20 orang, D-III kebidanan 15 orang, D-III keperawatan 25 orang, D-III analisis kesehatan 6.
Selanjutnya untuk farmasi 4 orang, dokter umum 5 orang an S-1 kebidanan 4 orang. Kemudian apoteker 5 orang dan D-III rekam medis 5 orang.