Laporan Wartawan Tribun Medam Septrina Ayu Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pedagang ikan di Pasar Pringgan mengeluhkan menurunnya penjualan ikan laut.
Warga enggan membeli ikan sejak banyaknya ditemukan bangkai babi di sungai.
"Penjualan ikan menurun lebih dari dua kali lipat. Takut orang mau beli ikan. 'Ah, enggak mau beli ikan lagi aku udah dibuang bangkai babi di Percut sana'," ujarnya menirukan keluhan pelanggannya, Rabu (13/11/2019).
Selain mengeluhkan pembeli yang jarang datang, harga ikan pun kata Marbun jadi lebih murah.
Ia mengatakan ikan tongkol yang biasanya dibandrol Rp 25 ribu per kilogram, kini hanya dijual Rp18 ribu per kilogram.
Baca: Bangkai Babi Dibuang ke Sungai, Danau Siombak Pun Tercemar Bakteri E coli
Dikatakan Marbun ikan yang banyak dicari adalah kakap dan bawal.
Sebelum adanya pembuangan bangkai babi secara masif ini, ia mengaku bisa menjual hingga 150 kilogram ikan dalam sehari.
"Sekarang paling hanya 70 kilogram saja. Hari ini saya hanya bawa 50 kilogram saja sudah siang begini belum habis, sudah hancur kali pun kami, inilah buktinya," katanya sambil menunjukkan ikan-ikan dagangannya.
Sementara di Pasar Sambu kios penjual ikan tampak sepi. Nainggolan seorang pedagang ikan mengaku penjualan di kiosnya sudah sangat minim beberapa minggu belakangan.
Baca: Puluhan Bangkai Babi Mengapung di Danau Siombak
"Sebelum adanya bangkai babi itu sudah mulai sepi pembeli ikan. Sepertinya semua usaha sedang sepi. Ini makin sepi lagi," kata Nainggolan sambil mengibas ikan dagangannya.
Ia mengaku sangat sulit menjual ikan. Menurutnya, dalam sehari jika berhasil menjual 30 kilogram ikan saja sudah merupakan pencapaian yang hebat.
"Jual ikan 30 kilogram saja sehari sudah hebat itu. Kalau harganya ada ikan yang mahal ada yang murah. Misalnya, dencis. Saya enggak jual karena mahal kali modalnya," pungkasnya. (cr18/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Bangkai Babi Cemari Sungai dan Danau, Penjualan Ikan di Medan Menurun 2 Kali Lipat