TRIBUNNEWS,COM, MAJALENGKA -- Perselisihan antara seorang kontraktor Panji Pamungkasandi dengan anak Bupati Majalengka Irfan Nur Alam sempat diketahui oleh pemilik warung.
Ada sebuah warung yang hanya berjarak 50 meter dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus penembakan.
Menurut sang pemilik warung, Asep Herdiana (26) sekitar pukul 21.30 WIB ada beberapa orang yang sengaja berkumpul di warungnya itu.
"Kayaknya sih mereka yang terlibat ribut-ribut itu, soalnya banyak yang kumpul di sini (warung) tapi saya tidak berpikir mereka bakal ribut," ujar Asep saat ditemui, Selasa (12/11/2019) malam.
Lanjut Asep, semakin malam, ia melihat kelompok orang semakin ramai yang berada tersebar di sekitar Ruko Taman Hana Sakura.
Baca: Pengusaha Dikeroyok dan Ditembak oleh Anak Pejabat di Majalengka: Kronologi Hingga Pengakuan Bupati
Baca: Panji Ceritakan Penembakan yang Diduga Dilakukan Oleh Anak Bupati Majalengka
Baca: Panji Ceritakan Penembakan yang Diduga Dilakukan Oleh Anak Bupati Majalengka
Namun, ia tak mempedulikannya sebab tak berpikir akan terjadi aksi penembakan.
"Saya biasa tutup warung jam 24.00 WIB, nah saat kejadian pas beberapa saat saya tutup warung," ucap dia.
Ia mengaku, sesaat setelah menutup warungnya, awalnya hanya terdengar teriakan-teriakan di sekitar TKP.
Namun, karena ia takut akan terjadi sesuatu pada dirinya, Asep enggan melihat langsung asal keributan tersebut.
"Saya tidak berani keluar warung, suara ribut-ribut sangat jelas, apalagi sudah malam pasti kan suasana sudah sunyi," kata Asep.
Sesaat pascasuara keributan, ia pun mendengar seperti suara tembakan senjata api yang berjumlah 2 kali tembakan.
Jaraknya, jelas dia, tak jauh antar tembakan pertama dan tembakan kedua.
"Tidak lama, tembakan pertama dan kedua sangat jelas. Saya saat itu semakin takut karena suasana yang terdengar semakin mencekam," ujarnya.
Selang sekitar 1 jam, Asep menambahkan, suara keributan tersebut tak lagi terdengar.