"Saat saya keluar untuk melihat, tiba-tiba parang langsung dilayangkan ke korban. Sontak saya berteriak karena sudah berlumuran darah. Ipar saya dan suaminya keluar juga," jelas Abas
Ia mengatakan tersanga sempat keluar rumah setelah membacok adiknya.
"Tapi dia langsung menyerahkan diri. Bahkan dia menghentikan mobil kepolisian dan menyuruh polisi untuk mengamankan dirinya. Mungkin dia sudah sadar dengan perbuatannya," terang istrinya.
Dia mengaku terpukul peristiwa pembunuhan yang dilakukan suaminya. Padahal harusnya suaminya mulai Rabu kemarin bertugas menjaga rakit di Manado.
"Niatnya hanya sebatas silahturahmi saja. Kami di Manado tinggal di Maasing.
Kalau kejadiannya seperti ini, mau dikata apalagi. Nasi sudah jadi bubur, hanya kasian sama anak dua kami yang masih kecil," tutup Istri tersangka. (Tribun Manado Aldi Ponge/Gio).