TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Gempa dengan magnitudo 7,1 yang mengguncang Sulawesi Utara dan sekitarnya pada Kamis (14/11/2019) pukul 23.17 Wita.
Hingga Jumat (15/11/2019) siang gempa susulan terus melanda.
Hal ini membuat kegiatan di Dermaga Wisata Kalimas Manado tampak sepi.
Hal ini diakui oleh staf kepelabuhan, Lena dan Michel.
"Pengaruh ya pasti karena kan sempat ada isu tsunami juga," jelas Lena.
Hingga kini, pihaknya menyatakan baru dua kapal yang berangkat.
"Padahal kalau normal bisa 10 sampai 11 kapal sehari," tambah Michel.
Bahkan menurut Sadono selaku penjual tiket perjalanan, tidak sedikit penumpang yang memilih membatalkan perjalanan.
Dewi Dianggap Meninggal 5 Tahun Silam, Keluarga Sudah Tahlilan, Kini Tiba-tiba Ditemukan Masih Hidup
Dulu Ayah Direbut Pelakor Depan Mata, Nasib Anak Artis Kini DO dan Bekerja, Ogah Pulang ke Indonesia
Baca: Terjadi Lebih dari 70 Gempa Susulan di Maluku Utara dan Sulawesi Utara
Baca: Update Terbaru, Pasca Gempa M 7,1 di Maluku Utara dan Sulawesi Utara Aktivitas Warga Kembali Normal
Hingga sekira pukul 09.30 Wita gempa susulan masih berlangsung.
Hal ini menyebabkan pihak BMKG juga mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati terhadap gempa susulan.
70 Gempa Susulan
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono menyebutkan, telah terjadi gempa susulan lebih dari 70 kali di sekitar wilayah Maluku Utara dan Sulawesi Utara.
BMKG menyatakan, peringatan tsunami memang sudah berakhir, namun warga diimbau agar tetap waspada.
Tercatat sebanyak 75 kali gempa susulan terjadi.