TRIBUNNEWS.COM - Fakta pendaratan darurat pesawat Batik Air di Kupang, pilot pusing berat, sempat alami goncangan fan penumpang selamat.
Pesawat Batik Air seri A-320 dengan nomor penerbangan ID-6548 dari Bandara Soekarno Hatta terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur NTT, Minggu (17/11/2019) siang.
Pesawat terpaksa harus mendarat darurat lantaran sang pilot, Djarot Harnanto mengalami gangguan kesehatan.
Menurut keterangan Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, Djarot pusing berat.
Hal itu membuat konsentrasinya terpecah dan lemas.
"Sebelum menurunkan ketinggian, Pilot in Command (PIC) dalam hal ini pilot merasa adanya gangguan kesehatan dengan indikasi pusing berat sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas," ujar Danang, dikutip dari Kompas.com.
Saat mengetahui pilot mengalami gangguan kesehatan, co-pilot segera menginformasikan bahwa penerbangan ID-6548 akan mendarat dalam keadaan darurat.
Pesawat tersebut membawa 148 penumpang dan tujuh kru pesawat.
Batik Air seri A-320 kemudian mendarat mulus di Bandara El Tari pada 12.46 WITA.
Pesawat pun ditarik menggukan mobil push back dari ujung landasan bandara menuju pelataran pesawat.