"Anak-anak mereka juga dibawa ke puskesmas untuk mendapat perawatan setelah dibenamkan di lumpur," katanya.
Sedangkan Nurlela Boru Marbun ditemukan masyarakat berada di bawah pondok sawah dan saat ditemukan yang bersangkutan sudah tidak bernyawa.
"Warga langsung bergotong royong membawa Nurlela ke rumah duka yang berada di Desa Aek Dakka,"ujarnya.
Baca: Peringatan Dini BMKG: Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir Hari Ini, Selasa 29 Oktober 2019
"Mereka ini satu keluarga dan saat berada di pondok sawah, disambar petir.
Cuma istrinya Nurlela yang tidak selamat karena meninggal di tempat pascatersambar petir," kata Sukamat.
Bupati Tapanuli Tengah Bahtiar Ahmad Sibarani mengungkapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya yang menimpa keluarga Perlianto Nadeak.
"Ini kejadian yang sangat luar biasa dan kejadian ini sudah berapa kali terjadi di Tapteng. Baik bagi petani ataupun nelayan yang ada di Tapteng,"ujarnya.
Ia mengatakan atas nama pemerintah dan pribadi dirinya mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya semoga keluarga tabah menerima cobaan dan ikhlas menerimanya.
"Kami mengimbau kepada masyarakat Tapteng apabila sudah hujan dan ada petir sebaiknya menghindar dan tidak berada di lapangan terbuka," harapnya.
"Saya berharap agar petani tidak melanjutkan kerjanya saat hujan turun disertai petir.
Silakan kembali ke rumah dan kembali bekerja setelah hujan reda," katanya.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Satu Keluarga Disambar Petir di Sawah, Nurlela Meninggal di Tempat, Suami dan Dua Anaknya Selamat