TRIBUNNEWS.COM, ANAMBAS - Kapal Motor (KM) Jaya Makmur 33 dikabarkan hilang kontak dalam perjalanannya menuju Pulau Bawah, Kecamatan Siantan Selatan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Kapal kayu mengangkut material bangunan dengan bobot 96 Gross Ton (GT) ini diketahui bertolak dari Tanjungpinang menuju resort berkelas internasional itu.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, KM Jaya Makmur 33 dengan nomor registrasi 602/RRD dinakhodai Ahmad Topa dengan 6 orang Anak Buah Kapal (ABK) masing-masing Iwan, Harapit, Tengku, sedangkan 2 orangnya lagi belum diketahui.
Awalnya, pemilik kapal Purnomo melaporkan kapal yang bertolak dari Tanjungpinang pada Kamis (28/11/2019) sekitar pukul 05.00 WIB.
Kapal diperkirakan tiba di Pulau Bawah dengan dua hari menempuh perjalanan laut dengan jarak tempuh koordinat terakhir 114 Nautical Mile (NM).
Kapal bermuatan material bangunan ini, sempat mengalami kerusakan pada selang beatbox mesin ketika bergerak ke Pulau Mapur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.
Posisi terakhir berada pada koordinat 00 58' 12.3" N 104 53' 27.4" E.
Basarnas Natuna sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak di Tanjungpinang.
Nelayan Diselamatkan Kapal Malaysia
Kapal tanker Malaysia JM Sutera 2 menyelamatkan 3 nelayan asal Tanjungpinang yang terombang-ambing di laut sekitar perairan Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Kondisi 3 nelayan ini dalam kondisi lemas, mengapung menggunakan jaket keselamatan.
Baca: Tubuh Kaku Warga Bintan Tergantung di Rumahnya, Sang Suami Sempat Bawa ke Puskesmas
Baca: UMK Batam Rp 4.130.279, Berikut Daftar Lengkap UMK di Provinsi Kepri
"Saat itu kami mendapat email dari MRCC Singapura, Sabtu (30/11/2019) pukul 04.00 sore atas evakuasi kapal tanker Malaysia menyelamatkan nelayan Tanjungpinang," kata Humas Basarnas Tanjungpinang, Agung Satria, Minggu (1/12/2019).
Tiga nelayan yang terombang-ambing di perairan Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri bernama Sukarnaen (30), Leordi (29), dan Dedi Azman (18).
Ketiganya diselamatkan oleh kapal tanker Malaysia JM Sutera 2 saat melintas di perairan tersebut pada posisi 01 48.65 N - 105 18.57 E.
Humas Basarnas Agus Satria menyampaikan, kapal yang digunakan tiga nelayan ini untuk melaut mengalami masalah hingga kapal mereka tenggelam.
"Kapal nelayan ini mengalami mati mesin. Saat itu cuaca tidak bersahabat, membuat kapal terhempas gelombang, dan tenggelam," ujarnya, Minggu (1/12/2019).
Agus Satria mengatakan, tenggelamnya kapal nelayan terjadi Minggu (29/11/2019) sekitar pukul lima sore, hingga esok harinya pukul 6 pagi.
Baca: Wanita di Anambas Bunuh Suami Siri Pakai Tali Lalu Buat Skenario Seolah Korban Mati Bunuh Diri
Baca: Sekda Provinsi Kepri Bersama 8 Pejabat Lainnya Diperiksa KPK
Sekitar 13 jam ketiga nelayan asal Tanjungpinang ini terombang-ambing di laut dekat perairan Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Kapal tanker Malaysia JM Sutera 2 yang sedang melintas dari Brunei Darussalam dengan tujuan Singapura melihat 3 nelayan yang mengapung menggunakan life jaket.
Basarnas Tanjungpinang mendapat email dari Maritime Rescue Co-ordination Centre (MRCC) Singapura Sabtu (30/11/2019) sekitar pukul empat sore atas evakuasi kapal tanker Malaysia tersebut.
Selanjutnya, KN SAR Purworejo 101 Tanjungpinang pun bersandar di dermaga utama Basarnas Sekupang Batam untuk menunggu pihak keluarga menjemput korban.
"Kapal tanker ini pun langsung menyelamatkan 3 orang nelayan tersebut. Rencananya pagi ini kami akan mengantar tiga korban ini ke Tanjungpinang," ucapnya. (tribunbatam.id/Rahmatika)
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul KM Jaya Makmur Dikabarkan Hilang Kontak Saat Berlayar Menuju Pulau Bawah Anambas