News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Digaji Jauh Lebih Rendah Dari PRT, Guru Honorer Ini Bikin Usaha Sendiri

Penulis: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan guru honorer SD di Pemalang saat beraudiensi dengan DPRD Pemalang. Hari ini, Senin (2/12/2019) ribuan guru honorer SD di Pemalang melakukan aksi mogok, mereka menuntut gaji disamakan dengan UMK. Gaji sebesar Rp 300.000 sebulan dianggap sudah tidak manusiawi

TRIBUNNEWS.COM -- Ribuan guru honorer SD di Pemalang, Jawa Tengah hari ini melakukan aksi mogok.

Aksi itu dilakukan karena gaji mereka tidak manusiawi.

Tribunnews.com sempat mewawancari dua orang guru honorer SD di Pemalang.

Dwi Prasetyawati, guru honorer SD asal Ambo Wetan, Ulujami, Pemalang, Jawa Tengah mesti melakukan usaha sampingan.

Merasa tak mampu membiayai dua anaknya yang masih kecil dengan honornya sebagai guru honorer, Dwi putar otak dengan berjualan warung di depan rumahnya.

Sejak ditinggal sang suami tahun lalu, Dwi memang harus menghidupi diri sendiri dengan dua buah hatinya yang berumur 5 tahun dan 2 tahun.

Dwi Prasetyawati (Dokumen pribadi)

"Saya sebagai guru honorer dibayar Rp 175.000 sebulan, jadi tak mungkin hanya dengan jadi guru bisa menghidupi dua anak," ujar Dwi kepada Tribunnews.com, Senin (2/12/2019).

Baca: Tuntut Gaji Sesuai UMK, Hari Ini 2.860 Guru Honorer SD di Pemalang Lakukan Aksi Mogok

Baca: Ribuan Guru Honorer di Garut Gelar Demo di Kantor DPRD Mengadukan Nasibnya untuk Jadi PNS,

Baca: Baru 3 Tahun Berumah Tangga Pasutri di Pemalang Tewas Diserang Lebah

Justru dari jualan di warungnya itu Dwi bisa memenuhi kehidupan sehari-hari.

Ia buka warungnya saat pulang mengajar hingga larut malam.

Dari jualan minuman dan makanan di depan rumahnya, Dwi bisa mendapatkan penghasilan tambahan.

Wanita yang jadi guru honorer sejak 2007 itu berharap Pemerintah Daerah Pemalang segera menyesuaikan gaji guru honorer sama sengan daerah-daerah lainnya yang sudah disamakan dengan upah minimum kabupaten/kota (UMK).

"Kabupatan dan kota lain sudah yang banyak honornya mendekati UMK, kenapa di Pemalang tidak sama ya," ujarnya.

Dengan honor sebesar Rp 175.000 itu, gaji itu sangatlah kurang. Bahkan rata-rata pembantu rumah tangga di Pemalang saja, saat ini gajinya sebesar Rp 750.000.

Hal sama juga dialami oleh Wuningsih, guru honorer asal Desa Blendung, Ulujami.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini