TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Partai NasDem memastikan peristiwa pengeroyokan yang menimpa kadernya tidak ada kaitannya dengan partai.
Plt Ketua DPD NasDem Lampung Selatan Wahrul Fauzi Silalahi menyebut, peristiwa pengeroyokan yang dialami Johanes Basista (54) murni bersifat personal.
"Kami sebagai kader NasDem dan sebagai sahabat memastikan dalam proses kejadian yang menimpa Kakak Johanes tidak ada kaitannya dengan partai," ujar Wahrul kepada Tribunlampung.co.id via telepon, Senin (2/11/2019).
Saat ini, NasDem belum melakukan upaya hukum untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Sebab, kejadian yang menimpa Johanes murni bersifat individual dan tidak ada kaitan dengan partai.
"Untuk penegakan hukum tentu kita masih menunggu dari pihak keluarga untuk melaporkan. Kami dari partai belum ada upaya hukum karena ini sifatnya individual. Kita belum mengetahui posisi kasus yang sebenarnya," jelas ketua Komisi II DPRD Lampung ini.
Kendati demikian, sebagai seorang sahabat, Wahrul mendoakan Johanes lekas pulih.
Sebagai bentuk solidaritas, beberapa kader NasDem telah menjenguk korban di RSUAM.
"Namun, tentunya sebagai seorang sahabat kami doakan Kakak Johanes lekas membaik dan dikuatkan dengan ujian ini," ungkap dia.
Dikeroyok
Sebelumnya, seorang pria ditemukan terkapar di pinggir jalan dengan wajah hancur babak belur.
Pria tersebut kemudian diketahui bernama Johanes Bastista (54).
Ia ternyata kader partai yang diduga menjadi korban pengeroyokan orang tak dikenal.
Baca: Politisi Nasdem di Lampung Diduga Mabuk Saat Dianiaya Orang Tak Dikenal, Wajahnya Babak Belur
Baca: Berdalih Kumpulkan Biaya Nikah, Siswi SMP Dijual Pacar Sendiri Rp 200 Ribu Layani Pria Hidung Belang
Seorang warga yang menolong korban, Aris mengatakan, korban sempat mengaku bahwa korban dikeroyok geng motor.