Namun suami tidak mau dengan alasan karena sudah pagi.
Almarhum juga mengatakan setelah ke bandara akan langsung ke kantor PN Medan.
“Siapa yang akan dijumpai saya tidak tahu. Bapak tidak cerita ke saya siapa yang ingin berjumpa,” sebutnya dalam wawancara dengan sejumlah wartawan di kediamannya di rumah duka di Nagan Raya setelah prosesi pemakaman suaminya pada Sabtu (30/11/2019) petang.
Apalagi selama ini, kata Zuraida, suaminya terkadang pulang bisa sampai malam hari dan pergi ke kantor bisa lebih pagi sehingga tidak pernah menaruh rasa curiga.
Terkait ditemukan suaminya meninggal, Zuraida meminta kepolisian di Medan dapat mengungkap kasus tersebut dan menangkap pelaku.
Sebab, kasus kematian suaminya di dalam mobil dengan kondisi tidak wajar.
Seperti ditemukan memar di hidung, dan berada di bangku tengah.
“Saya lihat kondisi bapak memar di hidung ketika dibawa ke rumah sakit. Harapan saya (kasus) ini segera terungkap,” harap Zuraida.
Soal Ulangan Sumatif Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Semester 1 Kurikulum Merdeka Lengkap Kunci Jawaban
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
Sementarta itu polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa penelepon misterius tersebut.
"Itu nanti tim IT kita yang bekerja. Tim masih bekerja di lapangan untuk mengungkap kasus ini," kata Kasubbag Humas Polrestabes Medan, Kompol Edward Saragih, Selasa (3/12/2019).
Edward menyebutkan hingga saat ini pihaknya terus menggali keterangan dari berbagai pihak agar secepatnya kasus tersebut terkuak.
Termasuk, juga akan mengecek kebenaran informasi adanya penelpon tersebut.
"Hingga saat ini belum dicek," sebut Edrward singkat.
Sebelumnya Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto mengungkap dugaan keterlibatan orang dekat almarhum Jamaluddin.
"Sedang didalami. Artinya bahwa kemungkinan dibunuh. Kayaknya orangnya (pelaku pembunuhan) tidak jauh," kata Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (1/12/2019).