TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jateng memperkirakan sebagian wilayah Jawa Tengah akan mengalami cuaca ekstrem.
Bentuk dari cuaca ekstrem yaitu dengan ditandainya hujan yang deras, angin kencang, serta tidak jarang terdapat petir.
Menurut Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Semarang, lis Widya Harmoko saat diwawancarai oleh Tribunnews, menjelaskan hujan yang terjadi dalam minggu-minggu ini atau bahkan pada bulan-bulan ini adalah hujan yang terjadi sama seperti hujan saat masa transisi / Pancaroba.
Dimana hujan tersebut timbul dengan intesitas yang sedang-lebat, dengan durasi yang pendek.
Serta tak jarang disertai dengan angin yang kencang dan petir yang menyambar
"Hujan hujan yang terjadi saat ini seperti kondisi hujan pada saat masa Transisi (pancaroba)," kata lis W Harmoko, Senin (9/12/2019).
"Dimana hujan yg terjadi intensitasnya sedang-lebat dengan durasi pendek, disertai angin kencang dan petir,"imbuhnya.
Lis juga menyebutkan, beberapa daerah di Jawa Tengah bahkan ada yang ditandai dengan angin puting beliung.
Terkait cuaca ekstrem atau masa transisi ini akan berlangsung, Lis menyebut cuaca transisi ini akan berlangsung selama satu bulan.
Tahun 2019 ini, prakiraan turunnya musim hujan mundur dari prediksi.
BMKG Jateng memprediksi masa transisi yang biasanya dimulai pada bulan Oktober akan jadi lebih panjang durasinya.
Lis menambahkan, prakiraan pada pertengahan bulan Desember sudah akan memasuki musim penghujan.
"Tahun ini, prakiraan musim hujan lebih mundur lagi dibanding yg kita prakirakan. Pertengahan Desember diprakirakan sudah masuk Musim Hujan," kata Lis.
"Masa transisi yg biasanya dimulai pada bulan oktober jadi lebih panjang," imbuhnya.