Tulisan itu tertulis tepat di dinding kamar korban yang berwarna putih.
Setelah melakukan aksi pembunuhan, pelaku yang diduga teman dekat korban Bian alias Alung Harahap melarikan diri.
Untuk menghilangkan jejak, pelaku sempat mencuci pisau cutter yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban.
Setelah itu, agar jejaknya tak tercium pihak kepolisian, pelaku membuka bajunya yang berlumuran darah dan membuang dilokasi.
Sebelum ditemukan tewas, korban tampak mesra berfoto berdua dengan seorang laki-laki dengan mimik wajah tersenyum bahagia.
Namun nahas, beberapa jam setelahnya korban ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar kosnya di Jalan Punak, Kota Medan.
"Diduga kuat korban dibunuh dengan pisau cutter yang ditemukan di lokasi.
Setelah selesai olah TKP, ditemukan sayatan di leher sebelah kanan dan ada bekas luka benturan di kening bagian atas, pipi dan kaki," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Eko Hartanto, Rabu (4/12/2019).
Pelaku keluar dan masuk lewat pintu belakang setelah itu dia kabur.
Pelaku Samsir sudah berumah tangga dan punya satu istri dan dua orang anak.
Dia tinggal di Medan Petisah, Kota Medan.
Tersangka Samsir dan korban Rubiah mempunyai hubungan terlarang selama beberapa bulan terakhir.
Ia mengenal korban pertama kali di tempat hiburan malam di Kota Medan.
"Kita sudah pacaran sekitar 8 bulan. Awalnya kami kenal di diskotik. Korban tidak punya marga dia pakai margaku. Karena dia aslinya orang Melayu," kata tersangka Samsir.