TRIBUNNEWS.COM - Puluhan warga RW 11 Kelurahan Tamansari menggeruduk Kantor Wali Kota Bandung, Jumat (13/12/2019) sore. Mereka datang mewakili 176 Kepala Keluarga (KK) warga RW 11 Tamansari yang telah sepakat dengan pembangunan rumah deret.
Eulis, salah seorang warga RW 11 Tamansari menyampaikan keluh kesah kepada Wali Kota Bandung, Oded M. Danial dan Wakil Wali Kota, Yana Mulyana yang hadir menerima kedatangan warga ini. Ia berharap kali ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung lebih fokus untuk segera menuntaskan pembangunan rumah deret.
“Harapan kami ke depan proses terus berjalan. Karena pengalaman dari yang sudah-sudah, kita menunggu lama. Kami minta proses berjalan dan percepatan pembangunan terus berjalan,” kata Eulis di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Jumat (13/12/2019).
Setelah upaya penertiban aset pada Kamis (12/12/2019), Eulis berharap, Pemkot Bandung bisa mempercepat pembangunan rumah deret. Sehingga ia bersama 176 KK lainnua bisa segera menempati unit rumah deret dan kembali berdomisili di Tamansari.
"Bagi kami, pengamanan aset berarti pemerintah bertanggungjawab dan berkomitmen membangun rumah deret. Kami menghargai itu," tuturnya.
Baca: Warga Tamansari Bandung yang Digusur Tak Pindah ke Rancacili: Minimal Rp 50 Ribu untuk Akomodasi
Bagi Eulis, fasilitas yang diberikan oleh Pemkot Bandung melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) sudah baik dengan diberikan uang sewa per tahunnya. Namun, ia tetap berharap bisa segera menempati rumah deret.
"Alhamdulillah, kami bersyukur sekali. Kami istimewa dibandingkan tempat lain. Kami sudah diberikan kontrakan selama pembangunan," ujarnya.
Sedangkan Syahroni, mantan ketua RW 11 mengaku sudah enggan harus mengontrak rumah lagi. Dia bersama keluarganya ingin segera menetap di rumah deret Tamansari.
Baca: Penggusuran Rumah Warga Taman Sari, Kasatpol PP: Aset Milik Pemerintah Kota Bandung
"Saya sudah tiga kali dikasih untuk kontrak. Tiga kali juga pindah pindah. Saya capek juga harus ada adaptasi terus, belum lagi ada masalah air misalkan di kontrakannya," ucap Syahroni.
Oleh karenanya, Syahroni sangat berharap pembangunan rumah deret bisa segera selesai.
"Kami yakin program akan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kami sangat minta pembangunan ini jangan ditunda-tunda. Harus cepat terealisasi," katanya. (*)