"Kapolres tadi saya cek kondisi Sugapa aman. Ada indikasi kelompok Lekagak Telenggen kurang lebih 3-4 jam keluar, posisinya agak jauh, makanya kita kesulitan mendapatkan kontak," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (17/12/2019).
Sementara itu, Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman menjelaskan pasca kontak senjata tersebut, Satgas Gakum TNI-Polri terus melakukan pengejaran untuk menangkap anggota KKB tersebut.
Ia juga memastikan terjaminnya keamanan masyarakat menjelang perayaan Natal dan tahun baru 2020.
Proses Evakuasi
Dikutip dari laman resmi Polri, Kapolda Papua, Irjen. Pol. Drs. Paulus Waterpauw mengungkapkan, proses evakuasi dua anggota TNI tersebut sempat mengalami kendala.
Kendala tersebut ada pada medan yang sulit serta kondisi cuaca dan minimnya sarana informasi.
Namun demikian, saat ini jenazah telah berhasil dievakuasi dan akan diterbangkan dari Papua pada Kamis (19/12/2019).
Aiptu Rukur, Ayah dari Alm Lettu Erizal, menjelaskan rencana semula, yakni diterbangkan dari Papua kemarin pukul 14.40 WIB, namun batal karena tidak ada penerbangan.
"Cuaca buruk. Jenazah almarhum sudah sampai di Timika. Saat ini disemayamkan di Mako Batalyon 751," kata Aiptu Rukur dikutip dari Tribun Medan.
Lettu Erizal bertugas di Gultor Kopassus Jakarta Timur
Lettu Erizal Sidabutar merupakan putra kedua dari Aiptu Rukur Sidabutar, bintara tinggi di Sat Binmas Polres Dairi.
Rumah orang tua almarhum Lettu Erizal di kompleks Asrama Polisi Polres Dairi, Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara.
Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Zeni Djunaidhi mengatakan Lettu Erizal Sidabutar secara administratif bertugas di Satuan Gultor Kopassus di Jakarta Timur.
Bagi Kodam I/BB, gugurnya Lettu Erizal Zuhry Sidabutar merupakan bukti cinta TNI kepada keutuhan rakyat. Khususnya pembangunan Papua.
"Prajurit di Papua itu datang untuk mengawasi proyek pengerjaan jalan dan jembatan. Kok tega teganya ditembaki. Padahal mereka sedang ikut membangun Papua yang kita cintai," ujar pria dengan tiga bunga di pundak ini.
(Tribunnews.com/Tio)