Menurut Naziri, pesan balasan itu terkirim, namun tidak dibaca istrinya. Tanpa ada rasa curiga, dia pun tak menghiraukannya.
Sampai ketika pulang dan tiba di rumah, Naziri meminta anaknya untuk masuk duluan ke dalam rumah, sementara dia mencari tempat untuk parkir mobil.
Saat itu, dia melihat pintu garasi yang sudah terbuka, selebar tubuh manusia dewasa.
"Belum mati mobil saya, anak saya berlari keluar sambil teriak, Pak, saya tidak berani masuk rumah, rumah kita berantakan, banyak darah di sana," ucapnya.
Mendengar tu, dia pun bergegas masuk rumah dan melihat istrinya telah tergeletak di depan pintu kamar dalam kondiso bersimbah darah.
"Saya tak berani masuk ke dalam, saya langsung beritahu abang saya dan nelepon Kapolsek," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Istri Lurah di Singkawang yang Ditemukan Tewas Diduga Dibunuh", .