TRIBUNNEWS.COM - Di tengah hamparan batu nisan terpahat tulisan China di TPU Petamburan, Jakarta Pusat.
Ada satu batu nisan yang menarik perhatian Lilie Suratminto.
Pensiunan dosen jurusan Ilmu Sastra Belanda Universitas Indonesia (UI) dan Dekan Fakultas Sosial dan Humaniora Universitas Buddhi Dharma itu, ingin memperlihatkan kepada TribunJakarta.com tentang siapa sosok di balik nisan itu.
Lilie ingin menjelaskan tentang makam Khouw Kim An.
Pria berdarah Tionghoa itu adalah mayor terakhir di Batavia.
Dia wafat seiring dimulainya penjajahan Jepang di Indonesia.
Makam Mayor Khouw Kim An berbahan batu granit bersanding dengan makam istrinya.
Nama yang tertulis di kedua makam itu masih menggunakan ejaan lama dan kata Belanda.
Itu menunjukkan bahwa Khouw Kim An hidup di masa penjajahan.