TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - DA, murid kelas dua SD Inpres Sipala, Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, mendatangi kantor Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Makassar, Minggu (29/12/2019) sore.
DA datang didampingi sepupunya Afia (21) dan disambut Ketua Tim Reaksi Cepat P2TP2A Kota Makassar, Makmur.
Di kantor P2TP2A, DA bercerita awal mula ia mendapat perlakuan kasar secara fisik oleh orang tua teman sekelasnya, Manting (41).
DA mengaku, ditampar oleh Manting saat acara penerimaan rapor di dalam ruang kelasnya.
"Langsung-langsung masuk, bilang siapa anui (mengerjai) anakku (F). Jadi kubilang saya tante tapi tidak kusengaja, jadi pigi (pergi) di dekatku marah-marah, baru natampar (dia tampar) mukaku," kata DA menceritakan peristiwa yang dialami.
Setelah mengalami peristiwa penamparan itu, lanjut DA, ibu gurunya pun datang.
"Datangi ibu guruku, dia (Manting) langsung lari pigi (pergi) di tempat anaknya," ujarnya dengan nada polos.
Melihat kejadian itu, teman DA lainnya pun melapor ke bu guru bahwa DA ditampar oleh orang tua F, (Manting).
"Jadi marah-marahki ibu guruku, dia (guru) bilang, kita salah mentongki karena mukanya orang dipukul," ucap DA menirukan perkataan sang bu guru ke Manting.
Alasan Manting melakukan penamparan terhadap DA, lantaran tidak menerima anaknya (F) terkena ujung sapu oleh DA saat ia menyapu, 20 Desember atau sepekan sebelum kejadian.
Penamparan Manting terhadap DA terekam video ponsel.
Baca: Video Tampar Wajah Murid SD Viral, Pelakunya Oknum Perawat Diamankan Polsek Biringkanaya
Video itu pun viral di media sosial, Sabtu kemarin.
Akibat peristiwa itu, Manting pun harus mempertanggungjawabkan perbuatannya setelah ditangkap personel Polsek Biringkanaya.
Pelaku Seorang Perawat
Polsek Biringkanaya akhirnya menciduk seorang Ibu Rumah Tangga (IRT, yang sempat memukul wajah salah seorang murid Sekolah Dasar (SD).