TRIBUNNEWS.COM - Beberapa warga Bekasi, Jawa Barat akhirnya berhasil dievakuasi oleh petugas Tim SAR setelah terjebak di rumah tanpa makanan.
Hal tersebut diketahui melalui video yang diunggah di kanal YouTube metrotvnews, pada Kamis (2/1/2020).
Korban terdampak banjir telah berada di rumah mereka yang tergenang air selama dua hari.
Evakuasi itu dilakukan dengan mengutamakan warga berjenis kelamin perempuan, balita, serta bayi.
Proses penjemputan warga yang terjebak banjir dilakukan dengan menggunakan perahu karet.
Tak hanya itu, petugas juga menggunakan bak plastik untuk melakukan evakuasi warga terdampak banjir.
Setelah berhasil dievakuasi, warga yang sempat terjebak mengaku tidak mendapatkan bantuan logistik apapun.
Seorang warga yang berhasil dievakuasi, Yeni, menuturkan masih terdapat anaknya yang terjebak di dalam rumah.
Setelah dievakuasi petugas Yeni menangis sembari menggendong anaknya yang masih bayi.
Yeni pun meminta tolong pada petugas untuk segera menyelamatkan anaknya yang masih tertinggal.
Selain itu, selama terjebak di dalam rumah Yeni mengungkapkan tidak mendapatkan makanan sama sekali.
"Masih ada anak saya di sana." tutur Yeni.
"Dapat makan juga kagak ada," lanjutnya.
Telah berhasil diselamatkan, Yeni masih belum mengetahui harus mengungsi ke mana.
"Nggak tahu ini ngungsinya ke mana," ucap Yeni.
Warga Bekasi lain yang berhasil diselamatkan juga terlihat sambil menggendong anaknya yang masih bayi.
Dalam video tersebut warga yang berhasil dievakuasi itu menjelaskan masih banyak orang yang terjebak di rumah masing-masing yang terdampak banjir.
Tak hanya orang dewasa, warga tersebut juga menuturkan masih ada bayi yang terjebak.
"Masih banyak, ada bayi juga," jelas warga Bekasi setelah berhasil dievakuasi petugas.
Dengan keluhan yang sama, warga lain yang telah dievakuasi petugas mengaku tidak mendapatkan makanan sama sekali.
Padahal persediaan makanan mereka telah habis.
Warga Bekasi yang berhasil dievakuasi menjelaskan baru sempat menyelamatkan diri karena hari sebelumnya hujan masih mengguyur wilayah mereka.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan untuk mengatasi banjir harus ada pengendalian air dari Bogor sebelum masuk ke kawasan pesisir.
Pernyataan tersebut diungkapkan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, pada Rabu (1/1/2020).
Anies menuturkan apabila air yang berasal dari Bogor terus dibiarkan begitu saja masuk ke wilayah Jakarta maka banjir akan terus terjadi.
Tidak hanya itu, Anies juga menjelaskan Kampung Melayu juga masih terdampak banjir yang cukup parah di bulan Maret, lalu.
Padahal wilayah Kampung Melayu menutur penuturan Anies sudah dilakukan normalisasi.
"Jadi selama air dibiarkan dari kawasan selatan masuk ke Jakarta, dan tidak ada pengendalian dari selatan maka apapun yang kita kerjakan di kawasan pesisir termasuk di Jakarta tidak akan bisa mengendalikan airnya," tutur Anies.
"Dan kita sudah menyaksikan di bulan Maret yang lalu di kawasan Kampung Melayu yang sudah dilakukan normalisasi itupun mengalami banjir yang cukup ekstrim," tambahnya.
Anies kemudian menegaskan kembali, harus ada proses mengendalikan air sebelum masuk ke wilayah Jakarta.
Saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengerjakan dua bendungan, yakni Bendungan Ciawi dan Sukamahi.
Anies mengungkapkan dengan adanya dua bendungan tersebut, maka jumlah air yang akan masuk ke Jakarta lebih dapat dikendalikan.
Sehingga, diharapkan setelah dua bendungan baru itu selesai dibangun, Jakarta dapat terbebas dari banjir.
"Artinya kuncinya itu ada pada pengendalian air sebelum masuk ke kawasan pesisir," ucap Anies.
"Nah kita bersyukur, sekarang Kementerian PUPR sedang menyelesaikan dua bendungan."
"Dan kalau dua bendungan itu selesai maka volume air yang masuk ke kawasan pesisir bisa dikendalikan," lanjut dia.
"Kalau volume air yang masuk ke kawasan pesisir itu bisa dikendalikan, kita akan terbebas dari banjir," imbuhnya.
Anies mengatakan saat ini yang menjadi fokus Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah mengenai penanganan keselamatan warga terdampak banjir.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)