Sempat Diguyur Hujan Abu, Warga Lereng Gunung Merapi Kini Bisa Beraktivitas Normal

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Merapi kembali meletus pada Minggu (17/11/2019) siang pukul 10.46 WIB dengan tinggi kolom 1000 meter.
Gunung Merapi kembali meletus pada Minggu (17/11/2019) siang pukul 10.46 WIB dengan tinggi kolom 1000 meter.

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifqi Gozali

TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - Gunung Merapi mengeluarkan awan panas, Sabtu (4/1/2019) malam yang mengakibatkan terjadinya hujan abu di sekitar Cepogo, Kabupaten Boyolali.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Bambang Sinung, Minggu (5/1/2020) megatakan, saat kejadian warga tetap beraktivitas normal.

"Karena hujan abu sangat tipis dengan durasi yang relatif singkat. Hujan abu langsung disapu oleh hujan," kata  Bambang Sinung, Minggu (5/1/2020).

Diketahui, hujan abu sempat mengguyur di sekitar Kecamatan Cepogo Boyolali pada Sabtu (4/1/2020) malam.

Dilansir dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Baca: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran pada Sabtu Malam

Baca: Kisah Noviyanto, Penggagas Pabrik Keju Lokal dari Boyolali, Produk Menasional Rasa Internasional

Baca: Tolak Tawaran Manggung di Jakarta, Didi Kempot Pilih Isi Acara Tahun Baru di Pinggiran Desa, Dimana?

"Terjadi awan panas guguran Gunung #Merapi pada tanggal 4 Januari 2020 pukul 20:36 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo max 55 mm dan durasi ± 105 detik.

Awan panas tidak terpantau secara visual karena cuaca berkabut," tulis akun resmi BBPTKG.

Atas kejadian itu, Bambang mengatakan, pihaknya langsung melakukan pengecekan di Kecamatan Selo sekaligus koordinasi.

"Kami juga sempat membagikan masker. Tapi hujan abu sangat singkat, soalnya langsung disapu hujan," ujar Bambang.

Bambang mengatakan, aktivitas warga sejauh ini tidak terganggu, "tidak ada yang ngungsi."

Durasi kurang lebih 105 detik
Diberitakan sebelumnya, sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Gunung Merapi pada Sabtu (04/01/2020) pukul 20.36 WIB mengeluarkan awan panas guguran.

Awan panas tidak terpantau secara visual karena cuaca berkabut.

Saat dikonfirmasi, Petugas pos pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang Lasiman membenarkan telah terjadi awan panas guguran.

"Iya betul, (terjadi awan panas guguran)," ujar Petugas pos pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Lasiman saat dihubungi melalui WhatsApp (WA), Sabtu (04/01/2020).

Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta awan panas guguran terjadi pada pukul 20.36 WIB.

Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo max 55 mm dan durasi kurang lebih 105 detik.

Awan panas tidak terpantau secara visual karena cuaca berkabut.

Awan panas guguran ini menyebabkan hujan abu tipis di sekitar Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah.

Hal ini sesuai dengan laporan di akun twitter resmi BPPTKG Yogyakarta @BPPTKG.

Melalui akun twitternya BPPTKG Yogyakarta menulis:

"Awan panas ini dilaporkan menimbulkan hujan abu tipis di sekitar Cepogo, Boyolali. Masyarakat dihimbau mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik" Sampai dengan saat ini BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Sempat Hujan Abu, Pagi Ini Warga Lereng Gunung Merapi Beraktivitas Normal

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini