Ia menambahkan, desa tersebut di antaranya, Desa Pilangwetan, Prigi, Doreng, Kalianyar, Tlegodowo, Lempuyang, Karangrejo, Ploso, Turitempel, Rejosari, Pulosari.
Dinsos Siapkan Beras Cadangan
Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah menyiapkan logistik beras cadangan bencana alam banjir sebanyak 200 ton di 2020 ini.
Sementara, untuk setiap kabupaten/kota di Jateng juga telah disiapkan sebanyak 100 ton. Ratusan ton beras tersebut dialokasikan untuk menangani bantuan darurat bila terjadi bencana alam, terutama saat penanganan darurat.
"Untuk logistik, ada beras di masing-masing kabupaten/kota. Di provinsi juga ada. Ini untuk darurat bencana," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Jateng, Yusadar Armunanto saat ditemui di Posko Siaga Banjir di Wisma Perdamaian, Kamis (9/1).
Menurutnya, untuk mengeluarkan logistik tersebut, harus ada SK pernyataan tanggap darurat dari bupati/wali kota. Jika di provinsi, harus ada SK dari gubernur.
Ada logistik berupa beras yang tidak perlu memerlukan SK kepala daerah untuk mendistribusikannya, yakni beras reguler.
"Jika ada bencana kecil, beras reguler itu bisa dikeluarkan. Ada sebanyak 17 ton beras yang siap didistribusikan," jelasnya.
Namun, lanjutnya, beras reguler itu sedang diupayakan untuk dilakukan penambahan sebanyak 50 ton. Usulan penambahan telah dilayangkan ke Kementerian Sosial (Kemensos).
Yusadar menuturkan saat ini belum ada pemerintah kabupaten/kota yang mengeluarkan SK penanganan darurat bencana.
"Beras itu dikeluarkan untuk membutuhkan saat terjadi bencana. Intinya semua siap semua," ujarnya.
Beras cadangan yang dimiliki provinsi akan disalurkan jika stok milik daerah menipis.
Selain beras, logistik berupa makanan siap saji juga disiapkan Dinas Sosial.
Kemudian, mobil umum dapur lapangan juga disiagakan. Ada satu di provinsi. Se-Jateng total ada 22 unit mobil pelayanan dapur umum.