TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Fakta demi fakta penemuan mayat sepasang suami istri di dalam kamar indekos mulai diupdate polisi.
Terbaru info yang didapat dari kepolisian yakni pihak kepolisian mengalami kesulitan.
Ya penemuan mayat perempuan dan laki-laki di atas ranjang kamar kos di Komo, Manado, Sulawesi Utara (Sulut) ini hingga saat ini masih meninggalkan tanda tanya bagi warga Bumi Nyiur Melambai.
Pasalnya, kabar yang berkembang jika keduanya adalah korban pembunuhan.
Namun isu lain yang beredar jika yang menjadi korban pembunuhan adalah si wanita Rosna Sartika Kandong oleh suaminya Gung Akbar sebelum akhirnya Gun memutuskan untuk bunuh diri.
Untuk mengungkap apakah kasus ini merupakan murni bunuh diri atau pembunuhan, pihak Polresta Manado dan Polda Sulut pun terpantau mulai bekerja ekstra kendati mengalami hambatan.
Info terbaru pihak Kepolisian masih kesulitan menggali informasi lewat handphone milik kedua korban yang di temukan tewas di tempat kos.
Hal tersebut disampaikan Kasat Reskrim, AKP Thommy Aruan kepada wartawan Tribunmanado di Lobby Bharadaksa, Kantor Polresta Manado, Minggu (12/01/2020) sekitar pukul 13.40 Wita.
Ia menyampaikan bahwa kunci smartphone milik kedua korban terkunci dengan pola.
"Kuncinya informasi terkait kasus ada di handphone, tapi handphone tersebut di-lock," ujar AKP Thommy.
Saat ini ketiga handphone tersebut dibawa ke Polda Sulut untuk bantu diselidiki.
"Tiga handphone milik korban sudah dibawa ke Polda Sulut, jika tidak bisa juga terpaksa akan dikirim ke Mabes Polri di Jakarta," ucapnya.
Baca: Sudah Lebih dari Dua Pekan, Kasus Pembunuhan Ketut Raning Pemilik Warung di Denpasar Masih Misteri
Baca: Polisi Kesulitan Usut Kasus Tewasnya Suami Istri di Manado, 3 Ponsel Milik Korban Terkunci
Handphone tersebut milik kedua korban, 2 handphone milik korban pria yang salah satunya digunakan hanya untuk berkomunikasi.
AKP Thommy juga selaku Kasat Reskrim belum menemukan pihak ketiga dalam kasus tersebut.
"Kalau dilihat dari peristiwa ini belum kita temukan pihak ketiga. Kemungkinan besar ada masalah internal di dalam mereka yang memicu terjadinya peristiwa tersebut," ujarnya.
Diketahui pasangan suami istri, Gung Akbar (26), warga Mamuju Utara, Sulawesi Barat dan istrinya, Rosna Sartika Kandong (27), asal Girian Bawah, Koya Bitung ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar kos pada Sabtu sore.
Kedua korban ditemukan bersimbah darah dalam kamar kos.
Gung merupakan seorang PNS sedangkan istrinya, Rosna Sartika Kandong bekerja sebagai pegawai swasta.
Keduanya dikabarkan baru nikah dua bulan yakni pada November 2019 silam.
Pasangan suami istri ini ditemukan warga di dalam kamar kosan mereka, dengan posisi terbaring di tempat tidur, dan terdapat percikan darah, hingga ada luka tikam di tubuh kedua korban.
Peristiwa itupun langsung menghebohkan warga sekitar lokasi kejadian, sehingga warga pun langsung terkumpul di lokasi kejadian.
Tidak lama kemudian, pihak kepolisian tiba di lokasi kejadian, dan melakukan pemeriksaan lanjut.
Beberapa saat kemudian, muncul mobil ambulans dari Bid Dokes Bhayangkara Polda Sulut, dan mengevakuasi ke dua jenazah korban ke ruang jenazah RS Bhayangkara Karombasan.
Detik-detik Penemuan
Kasat Reskrim AKP Thommy Aruan mengungkapkan kronologi penemuan mayat suami istri tersebut berawas saat teman korban perempuan mendatangi kos kedua korban atas perintah bos.
Korban seharusnya sudah mulai bekerja pada pukul 14.00 tapi belum masuk kerja hingga pukul 16.00 Wita.
Andika Otaya (19), teman kantor korban mengintip ke dalam kamar.
Baca: Kronologi Pasangan Suami Istri Tewas di Manado: Luka Tikam hingga Keluarga Menduga Bunuh Diri
Baca: Suami Istri Tewas di Kamar Kos, Polisi: Harus Diautopsi untuk Mengetahui Penyebab Kematian Korban
Dia melihat bercak darah di dinding kamar maka,bersama penjaga mendobrak pintu kamar korban.
Mereka melihat Kedua korban sudah dalam keadaan tak bernyawa dalam keadaan berlumuran darah.
AKP Thommy Aruan beserta anggota Sat Reskrim Polresta Manado masih menunggu hasil autopsi di RS Bhayangkara.
"Untuk wanita ada beberapa luka akibat senjata tajam di beberapa bagian tubuhnya. Nanti jumlahnya kita lihat lebih jelas pada saat hasil autopsi ke luar. Kegiatan penyelidikan, akan kita rangkum akan kita analisa dan simpulkan kira-kira peristiwa yang terjadi apa dari saat ini," ujar AKP Thommy.
Warga Ramai di TKP
Ramainya warga tersebut sampai ke sudut-sudut jalan.
Warga yang berkerumun mengakibatkan kondisi lalu lintas sangat padat sampai dengan Sabtu pukul 19.36 Wita.
Tempat Kejadian Perkara (TKP) penikaman persis berada di dalam lorong kos-kosan sebelah toko parfum, kawasan jalan nasi kuning di Kota Manado.
Beberapa warga ada yang merekam TKP, ada juga yang live.
Di dalam lorong tersebut terdapat aparat kepolisian Korps Sabhara, dan beberapa Babinsa.
Di dalam lorong tersebut masih tercium bau darah.
Kamar kos kosan TKP tersebut tepat berada di sudut ruangan.
Saat ini di depan kamar kos tersebut diberi police line.
Kedua korban dibawa ke RS Bhayangkara oleh ambulans polisi pada sekitar pukul 19.30 Wita.
Diduga Bunuh Diri
Keluarga kedua korban mengatakan, kasus dialami kedua pasangan suami istri murni bunuh diri.
"Tidak ada masalah dalam keluarga mereka. Tapi kami keluarga akan melakukan penolakan autopsi, karena kami kasihan tubuh mereka yang sudah meninggal, terus akan diautopsi lagi," ujar seorang keluarga korban kepada tribunmanado.co.id.
Baca: Pasangan Pengantin Baru Tewas di Kamar Kos, Keluarga Tolak Autopsi Jenazah Korban
Baca: Kronologi Pasangan Suami Istri Tewas di Manado: Luka Tikam hingga Keluarga Menduga Bunuh Diri
Viral di Media Sosial
Dua buah foto yang memperlihatkan seorang laki-laki dan perempuan tergeletak di atas ranjang menjadi viral, Sabtu (11/1/2020) petang.
Kabar soal pembunuhan ini ramai dibahas di Facebook, setelah seorang pengguna Facebook dengan nama akun Rony Abdul membagikan info pembunuhan ini di akun Facebooknya.
Rony Abdul dalam keterangannya yang ia sematkan di foto yang ia unggah, menyebut jika ini adalah pembunuhan yang terajdi di Komo luar depan rumah kopi Tikala.
Rony Abdul selain menuliskan keterangan, ia juga mengunggah dua buah foto yang memperlihatkan dua orang berlumuran darah sudah tergeletak di atas tempat tidur.
Si wanita dalam foto yang beredar, menggunakan celana panjang baby doll berwarna merah muda.
Sedangkan pria yang ada disamping wanita itu memakai celana pendek bercorak.
Di antara dua korban ini terdapat bantal-bantal.
Di samping wanita juga terlihat ada sebuah ponsel.
Unggahan Rony Abdul ini sudah mendapat 164 komentar, 198 tanggapan, dan telah 1.000 kali dibagikan hanya dalam kurun waktu satu jam.
Kedua Jenazah Diautopsi
Pihak Polresta Manado mendalami peristiwa penemuan mayat pasangan suami istri, di Kosan yang terletak di Kelurahan Komo Luar, Lingkungan II, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulut, Sabtu (11/1/2020).
Dua jenazah akhirnya dilakukan autopsi di ruang pemulasaran rumah sakit Bhayangkara Karombasan, Minggu (12/1/2020) tadi.
Terpantau wartawan tribunmanado.co.id, proses autopsi, dikawal beberapa anggota reskrim Polresta Manado.
Awalnya dilakukan autopsi terhadap jenazah lelaki Gung Akbar (26) warga Jalan Bandeng Pasang Kayu Mamuju Utara, Kabupaten Mamuju Utara, Sulbar.
Setelah di autopsi, jenazah lelaki Gung, dibawa keluarganya di kampung halamannya, melalui, pesawat Bandara Sam Ratulangi Manado.
Setelah itu, dilanjutkan proses autopsi terhadap jenazah perempuan Rosna Satrika Kandong (27) warga Kelurahan Girian Bawa, Kecamatan Girian, Kota Bitung, Sulut.
Terpantau, setelah selesai autopsi, jenazah perempuan Rosna, dibawa keluarganya di Kota Bitung, dengan menggunakan ambulance.
Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel, melalui Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Thommy Aruan, mengatakan, bahwa benar kedua korban diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara.
"Itu dilakukan, untuk penyelidikan lanjut, karena banyak isu yang beredar, belum tentu benar, sehingga kami melakukan autopsi, untuk memastikan kejadian tersebut," tegas mantan Kasat Reskrim Polres Tomohon itu. (Tribunmanado.co.id/Juf/Ade/Fis/Ind)
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul UPDATE Penemukan Mayat Suami Istri di Komo, Pembunuhan atau Bunuh Diri? Polisi Bilang Tiga Handphone