Laporan Wartawan Tribun Jogja Noristera Pawestri
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan mengatakan, pesan berantai yang berisi imbauan untuk memakai masker karena adanya virus menular di RSUP Dr Sardjito adalah berita hoaks atau berita bohong.
"Hoax pesan yang mengatasnamakan Kabag Op Sardjito. Dalam pesan (WhatsApp) itu foto Kabag Op Sardjito laki-laki. Kabag Op kami perempuan," ujarnya dalam jumpa pers yang digelar Rabu (22/1/2020).
Sebelumnya sempat beredar satu pesan melalui WhatsApp yang bunyinya:
"Pak tolong diinformasikan kepada teman2 taxol maupun konven....bila jemput pnumpang di sarjito diharuskan memakai masker..sehubungan dengan penyebaran virus seperti Wuhan dari China...pagi ini sudah ada 2 perawat yg tertular...terima kasih"
Banu juga membantah isi pesan berantai yang menyebutkan bahwa ada dua perawat RSUP Dr Sardjito yang tertular virus berbahaya tersebut.
"Perawat kami tidak ada yang tertular. Tidak ada pasien (RSUP Dr Sardjito) mengalami corona virus. Nggak usah takut ke Sardjito. Sardjito aman tidak ada yang perlu diresahkan," katanya.
Baca: Fakta-fakta Wabah Virus Corona yang Telah Menewaskan 6 Orang, Bisa Menular antar Manusia
Baca: 3 Orang di China Meninggal Akibat Virus Misterius Mirip SARS
Baca: Seorang Ibu di Pasuruan Ditahan Polisi, Mengaku Bayinya Diculik Padahal Dijadikan Jaminan Utang
Ia mengatakan, apabila ditemukan pasien RSUP Dr Sardjito yang terindikasi virus Corona, maka pasien tersebut akan ditangani di ruang isolasi yang menggunakan tekanan negatif sehingga virus tidak akan menyebar.
"Kita punya ruangan yang tidak akan penyakit keluar. Kita mendirikan ruangan isolasi itu menggunakan tekanan negatif. Virus tidak akan menyebar kemana-mana. Teknologi kita sudah cukup canggih untuk mengatasi itu," ujar dia.
Wakil Kepala Pelayanan Medis IGD RSUP Dr Sardjito Andreas Dewanto menambahkan untuk penanganan kegawatdaruratan, RSUP Dr Sardjito juga telah siap mengantisipasi terhadap penanganan penyakit menular berkaitan dengan airborne tersebut.
RSUP Dr Sardjito juga telah berkolaborasi dengan fasilitas kesehatan lain terkait penanganan kasus penyakit airborne.
"Prinsipnya, Sardjito menjadi RSUP rujukan bila ada kasus airborne dengan tetap memberlakukan proses koordinasi dengan jejaring RS lain. Kemarin kami sudah melakukan simulasi bagaimana menerima pasien baik yang dirujuk maupun yang datang sendiri. Sardjito sudah memiliki alur untuk perawatan khusus isolasi untuk airborne sesuai standar yang ditetapkan pemerintah," katanya.(TRIBUNJOGJA.COM
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul RSUP Dr Sardjito Bantah Ada Penyebaran Virus Berbahaya di Lingkungan RS