RN sendiri mengaku heran dengan oknum tersebut karena tanpa alasan jelas oknum tersebut tiba-tiba bertindak brutal memukuli berkali-kali Herman.
Herman tak melawan dalam keadaan pasrah.
"Saat pak Herman dipukuli bilang mami kasian jangan maki pukuli teruska pak, kita panrasaka, sekalian bunuhma pak," kata RN.
Tindakan brutal oknum Brimob tersebut membuat para pengunjung ditempat wisata yang jaraknya sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Polewali Mandar menjadi panik.
Para ibu-ibu penjual durian yang menyaksikan kejadian itu berteriak meminta tolong hingga terdengar di lokasi wisata Kali Biru.
Penjaga wisata Kali Biru, Thamrin yang mendengarkan keributan itu bergeser ke lokasi wisata Salupajaan dengan.
Ia berniat melerai Brimob yang surah memukuli Herman begitu menyaksikan kejadian itu.
Tapi malah Tahmrin yang menjadi korban berdarah di bagian kepalanya.
"Dia cuma mau melerai, karena penjaga Salu Pajaan sudah setengah mati dipukuli. Tidak melawan kasian itu petugas penajaga Salu Pajaang. Jadi datang bapakku melerai, ada napegang itu Brimob kenami kepalanya, sampai berdarah," katanya.
Dikatakan warga sempat menahan mobil oknum Brimob itu untuk tidak meninggalkan lokasi setelah darah menetes ke wajah Thamrin.
Tapi malah oknum Brimob tersebut menantang warga lain untuk maju satu persatu.
"Majuki satu persatu, Adakah yang mau nasibnya kayak ini bapak, sambil menunjuk bapakku. Sakit sekali hatiku masa dia bilang begitu banyak orang," katanya lagi menirukan kembali sikap oknum tersebut.
Bahkan dalam rekaman video yang diperolah Tribun-Timur.com, setelah kejadian tersebut sekelompok Brimob yang berseragam lengkap dan membawa senjata api datang di lokasi kejadian.
Parahnya bukan mendamaikan suasana, sekolompok Brimob berpakaian lengkap tersebut malah menambah keributan, mereka masuk ke lokasi wisata lalu melepaskan tembakan senjata laras panjang hingga membuat para pengunjung wisata ketakutan utamanya anak-anak.