TRIBUNNEWS.COM - Keberadaan Sunda Empire (SE)-Earth Empire (EE) atau Kekaisaran Sunda yang disebut terjadi di Bandung, Jawa Barat, membuat geger masyarakat.
Hal tersebut membuat geger lantaran muncul seusai adanya Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah tempo hari.
Kedua pemimpin kerajaan 'jadi-jadian' tersebut sama-sama mengklaim memiliki kekuasaan atas dunia.
Walaupun memang pada akhirnya raja serta ratu Keraton Agung Sejagat harus berurusan dengan polisi dan meminta maaf kepada warga soal kerajaan fiktif yang mereka buat.
Namun kali ini pernyataan-pernyataan kontroversial kembali digaungkan oleh Sunda Empire.
Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana yang mengaku berpangkat Letnan Jenderal mengatakan munculnya Sunda Empire adalah untuk menghadapi pada dunia ketiga.
Pihaknya mengklaim, Sunda Empire eksis dengan meneruskan para dinasti-dinasti, setelah Dinasti Padjajaran Siliwangi.
"Meneruskan pembangunan pemerintahan setelah perang dunia kedua, maka pada dekade waktu 75 tahun ini keseluruhan atas penggunanan tanah berakhir," terangnya dilansir dari YouTube KompasTV, Rabu (22/1/2020).
Pihaknya juga menyebut soal berakhirnya kepemimpinan Paus Paulus di Vatikan yang berakhir pada 15 Agustus 2020, dan akan digantikan di Bandung.
Begitu juga pada 2024, Perserikatan Bangsa Bangsa akan berakhir juga, dan klaimnya lagi akan diteruskan di Bandung bersama Sunda Empire.
Kenapa Bandung?
Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana menyebut Bandung memiliki satu kekuatan, bahwa Bandung merupakan bumi Atlantik.
Dan hal tersebut telah disepakati oleh seluruh tatanan kepala negara, juga raja-raja sedunia.
Pihaknya mengklaim juga, bahwa Bandung merupakan titik nol, yang menjadi pusat untuk melantik, ataupun mengesahkan segala sesuatu.