TRIBUNNEWS.COM - Kehebohan kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) di Purworejo membawa berkah bagi puluhan pedagang yang merupakan warga sekitar.
Mereka menggelar lapak di sisi-sisi jalan menuju kompleks KAS di Desa Pogung Juru Tengah, Kecamatan Bayan, Purworejo. Dagangan mereka laris.
Sebab, banyak warga yang berbondong-bondong datang karena penasaran ingin melihat kerajaan milik 'Sinuhun' Toto Santoso Hadiningrat tersebut.
Seperti yang didapatkan Nursidik (54) yang mencapai Rp 1 juta lebih perharinya.
Baca: Ganjar Pranowo Pernah Balas Pesan Ratu Keraton Agung Sejagat : Belum Dijawab, Dia Ditangkap
Baca: Cuma Teman dengan Toto Santoso, Fanni Aminadia Nyatanya Pernah Hamil, Janin Dikubur di Kontrakan
Baca: Permaisuri Keraton Agung Sejagat Tulis Surat Terbuka di Instagram
"Bersyukur, setiap hari ramai. Sehari ya dapat satu juta lebih," ungkapnya, Selasa (21/1/2020) petang.
Pedagang makanan kecil dan minuman itu sudah lima hari berjualan di dekat pintu masuk ke kompleks 'kerajaan'.
Setiap hari, kata dia, pengunjung ramai memadati KAS karena penasaran.
Ia biasanya berjualan keliling dari satu acara ke acara lain. Dengan keberadaan KAS, dia berjualan menetap di lokasi itu dari pagi sampai sore hari.
"Mumpung ada ini, jadi jualan di sini," ucapnya.
Hal serupa juga dialami Novi Indriani (25). Warga sekitar itu memanfaatkan momen untuk berjualan sosis.
"Laris setiap hari. Karena ada ramai-ramai jadi jualan di sini. Sebelumnya jualan keliling," tuturnya.
Perhari, dia memperoleh pendapatan Rp 300 ribu.
Bahkan, pada hari pertama berjualan, dia malah mendapatkan Rp 500 ribu.
Baca: Soal Kerjaan Agung Sejagat dan Sunda Empire, Maruf Amin: Jika Menyimpang Bubarkan
Baca: Menyesal Pernah Gabung Keraton Agung Sejagat, Korban Ungkap Kini Miliki Utang hingga Dimarahi Istri
Sudah empat hari lamanya perempuan berjilbab iitu berjualan.
Gegeran KAS membawa petaka bagi 'raja dan ratu' usai dipenjara.
Namun, membawa berkah bagi warga sekitar yang berjualan di sekitar kompleks KAS.
Tiap harinya, masyarakat memadati bangunan tersebut. Meskipun sudah dipasang garis polisi, warga masih bisa melihat dari jarak jauh.
"Mau lihat, penasaran. Kemarin-kemarin lihatnya cuma di televisi. Pengin foto-foto di sini," kata Usrifah (35) seorang warga Desa Grabag, Kecamatan Grabag, Purworejo.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menuturkan eks bangunan keraton bisa dijadikan lokasi wisata.
Selain lokasinya di dekat sawah, sejumlah bangunan keraton yang sudah berdiri juga bisa jadi daya tarik, misalnya lokasi batu prasasti.
Baca: Fanni Ratu Keraton Agung Sejagat: Saya Tak Mungkin Mengkhianati Merah Putih dan Ideologi Pancasila
"Nanti bisa dibangun bagus, ada singgasana, kolam, pendopo dan istana. Terus jadi desa wisata," ucapnya saat mengunjungi KAS.
Setiap bulan atau tahun bisa dibikin event budaya.
"Kan banyak kuliner dan keseniannya, kan sayang kalau ditiadakan kan sudah terkenal desa ini. Sudah ramai banget," ucapnya.
Ia menambahkan, pernah ada yang kirim foto ke akun media sosialnya soal kondisi terkini wilayah KAS. Dimana, sudah banyak pengunjung dan pedagang.
"Ada yang kirim foto. Ternyata betul, sudah ramai sekali," imbuhnya.(mam)
Berita ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Berkah Keraton Agung Sejagat, Nursidik Untung Rp 1 Juta Perhari