TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melihat 'istana' Keraton Agung Sejagat (KAS) di Desa Pogung Juru Tengah, Kecamatan Bayan, Purworejo, Selasa (21/1/2020).
Ganjar Pranowo sempat berbincang dengan seorang mantan pengikut kerajaan yang juga diminta untuk merancang bangunan keraton oleh 'Sang Raja' Totok Santoso Hadiningrat. Dia bernama Namono.
Namono diminta untuk membangun keraton yang saat ini belum selesai. Masih berupa pagar keliling yang dibangun menggunakan bahan batu serta ada sendang di sisi belakang rumah 'raja dan ratu' KAS.
Baca: Ganjar Pranowo Pernah Balas Pesan Ratu Keraton Agung Sejagat : Belum Dijawab, Dia Ditangkap
Baca: Cuma Teman dengan Toto Santoso, Fanni Aminadia Nyatanya Pernah Hamil, Janin Dikubur di Kontrakan
Baca: Permaisuri Keraton Agung Sejagat Tulis Surat Terbuka di Instagram
"Sampeyan maune percaya Totok iku raja (tadinya percaya bahwa Totok raja?" tanya Ganjar.
Namono pun menjawab awalnya percaya. Dia juga telah membeli seragam seharga Rp 1 juta.
"Sama Totok tidak kenal, ya kenalnya di sini. Terus diminta bikin bangunan," ucap pria paruh baya tersebut.
Ternyata, untuk membuat bangunan keraton agar utuh seutuhnya, Totok meminta pengikutnya untuk urunan agar keraton jadi besar dan megah.
"Minta urunan, katanya biar jadi gede bangunannya," ungkapnya.
Ganjar Pranowo pun melontarkan kalimat candaan bahwa Namono ini merupakan menteri urusan bangunan.
"Wah sampeyan ternyata menteri urusan bangunan toh. Pengin dadi Menteri PUPR, kayak Pak Basuki? (ternyata kamu menteri urusan bangunan. Mau jadi menteri PUPR seperti Pak Basuki?)" Ganjar meledek.
Selama mengurusi pembangunan, Namono tidak pernah diberi imbalan. Dia dijanjikan akan didapuk abdi dalem keraton.
Gubernur juga sempat melihat isi rumah 'raja dan ratu' yang dijaga ketat personel kepolisian.
Dijadikan lokasi wisata
Lokasi Keraton Agung Sejagat tak akan lenyap setelah Sang Raja, yakni Totok Santoso dan permaisurinya Fanni Aminadia, diamankan pihak kepolisian dengan tuduhan penipuan.