Laporan Wartawan Tribun Sumsel Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Harimau jantan yang masuk perangkap di Muara Enim beberapa waktu lalu masih menjalani konservasi di Rescue Center harimau di Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) Lampung.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, Genman Hasibuan mengatakan, Rescue Centre berupaya memulihkan fisik dan mental dari harimau yang berkasus secara perlahan lahan.
"Jenis-jenis perlakuan terhadap harimau dalam rescue centre tersebut, lebih dipahami oleh teman-teman medis. Mereka yang lebih tahu prosesnya dan tahapannya," ujar Genman saat dikonfirmasi, Senin (27/1/2020).
Genman berujar, BKSDA Sumsel tidak memiliki informasi lanjutan terkait perkembangan harimau yang berhasil masuk perangkap di Muara Enim beberapa waktu tersebut.
Baca: Ini Dugaan BKSDA yang Memicu Harimau Masuk ke Pemukiman Warga
Baca: Dua Gadis di Muara Enim Tewas Tenggelam, Begini Kronologinya
Baca: Harimau yang Ditangkap di Muaraenim Sumsel akan Dibawa ke Lampung, Ini Lokasi Evakuasinya
Sebab laporan diberikan oleh TWNC secara periodik langsung ke Direktorat Konservasi Keanekaragam Hayati ( KKH) Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di Jakarta.
"Jadi kami sama sekali tidak tahu bagaimana perkembangan dan keadaan dari harimau tersebut. Termasuk sedang melalui tahap apa karena semua laporan langsung disampaikan ke pusat," ujarnya.
Satu hal yang pasti, ketika tiba di Lampung, harimau tersebut tampak tenang, tidak agresif dan pola nafasnya teratur.
Harimau tersebut juga memberikan respon yang sangat baik saat diberikan rangsang.
"Beratnya kurang lebih sekitar 90 kilogram. Posisi harimau saat tiba di Lampung yaitu berbaring. Dan setelah diberikan rangsang menjadi posisi duduk. Itu respon yang baik sekali," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Harimau Pemakan Manusia Kini Sedang Dikonservasi, BKSDA Sumsel: Beratnya Hanya 90 Kilogram