"Kami siapkan alur persiapan, pasien yang terindikasi terkena corona, melalui koordinasi dengan ambulans, masuk langsung ke ruang Kemuning (ruang isolasi)," katanya.
Selain di RSHS, persiapan menghadapi virus corona juga dilakukan di RSUD Al Ihsan di Baleendah, Kabupaten Bandung. Rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa barat ini juga membuka posko kesehatan untuk mewaspadai penyebaran yang belum diketemukan obatnya itu.
Baca: Lebih dari 2.000 Orang Terinfeksi Virus Corona, 80 Orang Tewas, Sebagian Besar Usia 40-60 Tahun
Baca: Pertanyakan Soal Pesawat Penerbangan Denpasar-Wuhan, Hotman Paris: Pak Menteri, Apakah Benar?
Wakil Direktur Pelayanan Medik Penunjang dan Keperawatan RSUD Al Ihsan, dr Hadri Pramono MARS, mengatakan posko akan mulai mereka buka, Senin (27/1/2020).
"Ini adalah inisiatif kami untuk masyarakat. Nanti di posko ada dokter dan perawat yang stand by 7x24 jam. Posko akan buka sampai ada pemberitahuan selanjutnya dari Kemenkes bahwa masa kewaspadaan corona virus berakhir," ujar dr Hadri melalui telepon, kemarin.
Posko bernama Pusat Informasi dan Krisis Center Novel Corona Virus RSUD Al Ihsan ini didirikan di depan pintu masuk IGD rumah sakit tersebut.
"Posko berfungsi sebagai tes penyaringan (screening), pusat informasi, serta krisis center virus flu misterius yang saat ini sedang mewabah di Cina," katanya.
Nantinya, setiap pasien dan keluarga pasien dengan keluhan seperti demam, batuk dan pilek, disertai sulit bernapas, akan dilakukan tindakan thermal screener.
Alatnya seperti pistol yang ditempelkan di kulit untuk mengukur suhu tubuh.
Jika alat mendeteksi panas badan seseorang di atas 38 derajat, maka yang bersangkutan akan dipisahkan dari kelompok yang lain lalu ditanyai oleh tim dokter tentang riwayat perjalanan sebelumnya.
"Kalau panas badannya di atas 38 derajat, pasti itu penyebabnya virus. Nanti dokter akan nanya apakah baru-baru ini pulang dari Cina, Singapura, atau negara yang sudah terjangkit lainnya," katanya.
Jika sang pasien pernah ada riwayat perjalanan ke negara terjangkit, maka rumah sakit akan menetapkan pasien sebagai suspect coronavirus lalu dimasukkan ke ruangan khusus yang telah disediakan.
"Kami punya satu ruangan khusus dengan tekanan negatif, jadi udara di dalam ruang isolasi tetap steril dan tidak akan mengontaminasi ke luar," kata Hadri.
Menurut Hadri, menghadapi coronavirus masyarakat tidak perlu panik, tapi tetap harus waspada.
Sebab belum ada informasi yang rinci, jelas, dan pasti, mengenai penyebab virus ini, baik dari Kementerian Kesehatan, WHO atau Tiongkok sekalipun.